Sukses

Bukan Film, Angelina Jolie Hampir Jadi Agen Rahasia

Angelina Jolie sempat diajak bekerja sama untuk menangkap seorang penjahat perang Uganda.

Liputan6.com, Jakarta Sepanjang hidupnya, Angelina Jolie tak asing memainkan karakter menarik di sejumlah film. Salah satunya adalah sebagai agen CIA dalam Salt.

Namun tak cuma di film saja, Angelina Jolie ternyata pernah benar-benar hampir terlibat sebagai agen dalam sebuah operasi rahasia di kehidupan nyata. Hal ini, terkuak dalam kumpulan dokumen setebal 40 ribu halaman milik International Criminal Court (ICC) yang baru-baru ini bocor.

Dilansir dari People, Senin (9/10/2017), dokumen yang dibocorkan kepada situs berita investigatif Mediapart ini, memuat keterangan bahwa Angelina Jolie sempat ditawari menjadi umpan untuk menangkap penjahat perang asal Uganda, Joseph Kony.

Joseph Kony, adalah seorang pemimpin gerilyawan Uganda Lord's Resistance Army yang menentang pemerintahnya. Oleh pemerintah Uganda, ia dituding telah menculik puluhan ribu anak-anak untuk dijadikan tentara dan budak seks. Tahun 2005, ICC memutuskan bahwa Kony bersalah atas kejahatan perang. Sejak saat itu ia menjadi buruan, tapi hingga kini Kony masih belum berhasil ditangkap.

"Dia (Angelina Jolie) memiliki gagasan untuk mengundang Kony makan malam lalu menangkapnya," begitu salah satu isi email yang dikirim oleh petinggi ICC kala itu, Luis Moreno Ocampo, seperti dilaporkan The Sunday Times.

"Lupakan seleb yang lain, dialah satu-satunya. Dia sangat bahagia bisa menangkap Kony. Dia sudah siap. Mungkin Brad (Pitt) juga akan ikut," tulis Moreno Ocampo dalam email yang lain.

(Kevin Winter/Getty Images/AFP)

Moreno bahkan sempat mengirim email pada Angelina Jolie, untuk menanyakan apa Brad Pitt bersedia ikut bersamanya.

"Brad sangat suportif. Mari mendiskusikan perkara logistik. Salam cinta Xxx," tulis Angelina Jolie dalam email balasannya.

Hanya saja, meski kedua pihak sama-sama bersemangat, operasi ini ternyata tak menjadi kenyataan, bahkan sampai Moreno Ocampo menyelesaikan masa jabatannya di ICC pada 2012.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini