Sukses

Kenyang Pengalaman, Shelly Oktav Lawan Tantangan Lagu Ini

Shelly Oktav mendaur ulang lagu Mandi Kembang yang dipopulerkan Caca Handika.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai penyanyi, Shelly Oktav mengaku kenyang dengan pengalaman. Selain tampil di sejumlah kafe, Shelly juga banyak pengalaman nyanyi dari panggung ke panggung.

Namun saat itu, Shelly Oktav kerap membawakan lagu-lagu pop dan top 40, baik dari dalam maupun luar negeri. Kini, Shelly memutar haluannya dan pindah ke genre musik dangdut.

"Saya basic-nya bukan penyanyi dangdut. Saya biasa nyanyi lagu-lagu pop, barat atau lagu top 40. Tapi saya memang menyukai dangdut dan saya ingin belajar," kata Shelly Oktav, saat ditemui di acara perkenalan label Its Music di kawasan Jalan Hang Tuah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Produser Its Music, Andre Ariffian (mengenakan topi) bersama empat penyanyinya: Sojja, Ratna Koin, Shelly Oktav dan Teuku Norman. (Ferry Noviandi/Liputan6.com)

Sebagai langkah awal, Shelly Oktav mendaur ulang lagu "Mandi Kembang" yang sebelumnya dipopulerkan Caca Handika. Shelly mengakui, sebuah tantangan yang cukup berat membawakan ulang "Mandi Kembang" yang sudah begitu terkenal.

"Jujur, awalnya saya berat membawakan lagu ini karena lagunya sudah legendaris banget. Tapi produser meyakinkan saya, akhirnya saya belajar dengan keras," ujar Shelly Oktav.

Andre Ariffian sebagai produser dari label Its Music punya alasan sendiri meminta Shelly membawakan ulang lagu "Mandi Kembang". Andre mengakui ingin mengulang sukses lagu tersebut sambil memberikan suguhan yang berbeda.

"Ini tantangan buat kami. Lagu ini pernah jaya di masanya, tapi secara umum musiknya minimalis, kami mengubah lebih fresh dan berkualitas. Shelly kebagian mengeksplor lagu ini. Melihat hasilnya, saya begitu puas," kata Andre.

Selain Shelly Oktav, Its Music yang berdiri pada 9 Juni 2017 juga sekaligus memperkenalkan diri dengan tiga penyanyi bertalenta lainnya. Mereka adalah Ratna Koin, Sojja dan Teuku Norman.

Produser Its Music, Andre Ariffian (mengenakan topi) bersama empat penyanyinya: Sojja, Ratna Koin, Shelly Oktav dan Teuku Norman. (Ferry Noviandi/Liputan6.com)

Meski industri musik berada di titik suram karena era musik digital, Andre Ariffian mengaku optimitis Its Music mampu berkibar. Menurutnya, meski tantangannya berat, ia yakin bisa menunjukkan bakat-bakat terbaik di industri musik Indonesia.

"Sekarang banyak digital store. Kami sendiri punya 40 rekanan digital store. Memang industri musik sekarang enggak jelas. Tapi kalau ada niat pasti jelas arahnya. Tawaran off air dan on air masih ada. Kami optimistis aja," jelas Andre

Andre juga menegaskan bahwa Its Music bukan label hanya untuk penyanyi dangdut. "Kami engga fokus ke dangdut. Kami mau semua genre masuk di sini, its music all genre. Kita bikin materi sebaik mungkin," tutur Andre.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.