Sukses

Happy Death Day, Mengulang Hari untuk Dibunuh Berkali-kali

Liputan6.com, Jakarta - Setelah munculnya tema supernatural seperti It dan Pengabdi Setan, layar bioskop Indonesia tengah diramaikan sebuah film Hollywood berjudul Happy Death Day. Mengusung genre thriller campur slasher dan fantasi, Happy Death Day menyajikan konsep yang benar-benar unik bagi para pecinta film horor.

Bagaimana tidak, Happy Death Day menggabungkan film-film horor slasher seperti Scream dan Halloween dengan konsep pengulangan waktu seperti Groundhog Day dan Edge of Tomorrow. Ditambah lagi, unsur mencekam dipadu cukup seimbang dengan bumbu-bumbu humor dan tema remaja.

Happy Death Day (Via Youtube)

Menyimak sinopsisnya, tentunya rasa penasaran akan muncul terhadap film ini. Dikisahkan bahwa seorang mahasiswi bernama Tree Gelbman (Jessica Rothe), terbangun dan terus menerus mengulang hari ulang tahunnya, kala ia dibunuh di malam harinya.

Uniknya, setelah menyadari situasi yang dialaminya, kematiannya pun dilaluinya dengan cara yang berbeda-beda. Hingga pada proses pengulangan yang menyakitkan itu, ia menyelidiki siapa sebenarnya pelaku pembunuhan terhadap dirinya.

Seperti apa gambaran film Happy Death Day beserta kelebihan dan kekurangannya? Simak selengkapnya berikut ini.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Keunikan Konsepnya

Happy Death Day (Via Twitter @Universalhorror)

Sutradara Christopher Landon nampaknya tahu benar bagaimana bisa menyajikan Happy Death Day dengan sangat unik. Di dalamnya kita disuguhi nuansa misterius yang membuat penonton menebak-nebak siapa pelaku pembunuhnya.

Beberapa adegan brutal pun digambarkan cukup mencekam dengan momen situasional yang terbilang masuk akal. Petunjuk demi petunjuk menuju klimaks juga diberikan sejak awal film namun Landon berhasil menutupinya dengan beberapa adegan yang mengejutkan.

Aktor Jessica Rothe yang menjadi karakter utamanya, Theresa "Tree" Gelbman, memiliki penghayatan yang mumpuni terhadap perannya. Karakter antagonis yang misterius pun digambarkan dengan sangat hati-hati agar tak membuat penonton bisa menebak dengan mudah.

3 dari 3 halaman

Terlalu Berlebihan dan Ringan

Happy Death Day (Via Youtube)

Bagi beberapa pecinta berat film slasher atau horor sadis, barangkali Happy Death Day terbilang ringan karena banyaknya unsur humor dan drama remaja di pertengahan filmnya. Terlebih, karakter utamanya juga berkali-kali melakukan hal konyol di tengah kepanikannya.

Selain itu, ada beberapa hal yang barangkali membuat kita sedikit kebingungan saat mengingat pertengahan film, ketika pelaku utamanya sudah terbongkar.

Ditambah lagi, tampaknya tak salah kalau kita menganggap klimaks film ini terlalu berlebihan dalam menggambarkan adegan tokoh utama saat mengatasi pelaku pembunuhnya. Ada juga hal-hal yang terlalu digampangkan penyampaiannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.