Sukses

Sutradara Film Turah Sabet Best Director ASEAN Film Awards 2017

Liputan6.com, Jakarta - Tahun 2017 bisa dikatakan sebagai tahun emas perfilman lokal, khususnya bagi Kota Tegal, Jawa Tengah. Melalui film berjudul Turah karya sutradara Wicaksono Wisnu Legowo, yang asli Tegal, mampu memberikan warna di dunia perfilman di Indonesia.

Film Turah tahun 2017 ini sudah memperoleh berbagai penghargaan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Bahkan, film yang menceritakan kehidupan warga Kampung Tiram yang miskin dan tinggal di pesisir Pantai Utara Jawa ini terpilih mewakili Indonesia di ajang Oscar 2018.

Poster film Turah (Instargam)

Yang terbaru, Wicaksono Wisnu Legowo terpilih sebagai sutradara terbaik (Best Director) dalam ajang ASEAN Film Awards yang dilaksanakan dalam rangkaian ke-20 Vietnam Film Festival di Trung Vuong Theatre, Da Nang, Vietnam, 28 November 2017.

Dari empat kategori, Film Turah berhasil masuk tiga nominasi, yaitu Best Actor, Best Director dan Best Movie. Wicaksono Wisnu Legowo berhasil menjadi Best Director dengan menyisihkan dua sutradara negara ASEAN lainnya, yaitu Mikhail Reid (Filipina/Birdshot) dan K Rajagopal (Singapura/A Yellow Bird).

Sutradara Wicaksono Wisnu Legowo di balik layar film Turah (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

"Saya sangat bersyukur dengan prestasi yang bisa diraih ini. Semua berkat kerja sama seluruh pihak yang terlibat dan mendukung selama ini film Turah," ucap Wicaksono Wisnu Legiwo.

Ia menambahkan, penghargaan itu dipersembahkan bagi seluruh pihak yang selama ini mendukung. Terlebih, seluruh tim dan kru film Turah yang senantiasa bersungguh-sungguh menggarap film ini hingga akhirnya mendapatkan hasil maksimal. "Ini sungguh diluar prediksi saya dan patut disyukuri," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diikuti 10 Negara ASEAN

Sementara itu, Best Actress diraih oleh Mary Joy Apostol (Filipina/Birdshot) dan Best Actor dimenangi Sivakumar Palakhrisnan (Singapura/A Yellow Bird). Film A Yellow Bird asal Singapura dinobatkan sebagai Best Movie.

Victor J Sambuaga Minister Counsellor KBRI Hanoi, mewakili Wicaksono Wisnu Legowo menerima penghargaan Best Director tersebut dari dewan juri yang terdiri atas Jonathan Hyong-Joon Kim (Produser/Korea Selatan), Roger Garcia (Sutradara/Hong Kong, Tiongkok), serta Karolina Bielawska (Sutradara dan Scriptwriter/Polandia).

(Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

ASEAN Film Awards dengan tema "Cinema Connects the ASEAN Community" untuk pertama kalinya diselenggarakan Vietnam dalam rangka memperingati ulang tahun ASEAN yang pada tahun ini memasuki usia ke-50.

Tujuan utamanya adalah untuk memperkenalkan film-film terbaik dari 10 negara anggota ASEAN serta menegaskan kembali peran industri perfilman dalam memperkuat persahabatan masyarakat ASEAN.

"Jadi setiap negara ASEAN hanya dapat diwakilkan oleh satu film saja," imbuhnya.

Kesepuluh film dari 10 negara ASEAN di antaranya adalah Descendant (Brunei Darussalam), Benevolence of Contemporary (Kamboja), Turah (Indonesia), Swan Lifts Turtle (Laos), Adrift (Malaysia), Angel of Eden (Myanmar), Birdshot (Filipina), A Yellow Bird (Singapura), By the Time It Gets Dark (Thailand), dan Hello Vietnam (Vietnam).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.