Sukses

Padmavati, Batas Kesetiaan dan Pengkhianatan Sangat Tipis

Film Padmavati yang diperankan Deepika Padukone, Shahid Kapoor dan Ranveer Singh dengan cerita yang mengggugah perasaan.

Liputan6.com, Jakarta Padmavati besutan Sanjay Leela Bhansali memang terus menjadi kontroversi. Setelah sempat diprotes beberapa kelompok masyarakat di India, Padmavati yang diubah namanya menjadi Padmavat akhirnya bisa tayang.

Sudah menjadi rahasia umum, film besutan Sanjay Leela Bhansali dikenal epik, termasuk Bajirao Mastani, sekaligus indah hingga membuat penonton harus menahan napas ketika menyaksikannya.

Sayangnya, film Sanjay Leela Bhansali juga terkadang digambarkan berlebihan. Beberapa adegan dalam film dianggap tak masuk akal.

Salah satunya, ketika Ratu Padmavati dengan berani berniat untuk membebaskan suaminya yang tengah ditawan musuh.  Atau saat Padmavati disalahkan akibat kecantikannya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Kecantikan Ratu Padmini yang Melegenda

Sang ratu diperankan Deepika Padukone yang berasal dari kerajaan Mewar ini dikenal dengan kecantikannya. Sebelum dipersunting oleh sang raja, Ratan Singh, Padmavati merupakan sang putri yang senang berburu.

Takdir rupanya mempertemukannya dengan Ratan Singh (dimainkan Shahid Kapoor). Rupanya keduanya saling jatuh cinta. Gambaran yang unik di film Padmavati, sang ratu tak hanya cantik tapi juga cerdas, perpaduan tak biasa di zamannya.

Bahkan, Padmavati sebelum dinikahi sang raja berlarian di hutan mengejar seekor rusa. Hal itu sangat bertolak belakang dengan statusnya sebagai seorang putri raja dari Singala .

3 dari 5 halaman

Masalah Muncul Akibat Pengkhianatan

Padamavati pun diboyong ke Mehar. Setelah menjadi istri Ratan Singh, Padmavati dikenalkan ke seluruh penghuni Mewar sebagai ratu baru. Ia pun berkenalan dengan biksu kerajaan, Raghav Chetan.

Saat tengah bermesraan dengan suaminya., Padmavati merasa curiga ada seseorang yang mengintip kamarnya. Sang raja yang tangkas pun melempar pisau. Rupanya pisah tersebut sempat mengenai sang pengintip.

Dengan kecerdasannya, Padmavati menerka-nerka sang biksu yang dengan lancang melakukan perbuatan tersebut. Akhirnya, Raghav Chetan ditangkap. Alihh-alih dibunuh atau diasingkan, Raghav Chetan diusir dari kerajaannya.

Raghav Chetan merasa ia punya andil besar dalam membangun Mewar. Ia juga banyak mengajarkan Ratan Singh berbagai ilmu, bersumpah untuk menghancurkan ratan Singh.

Raghav Chetan rupanya tiba di Delhi, wilayah kekuasaan Sultah Alauddin Khilji setelah membunuh pamannya sendiri, Jalaluddin Khilji. Mendengar suara suling Raghav Chetan, sang sultan mencarinya.

 

4 dari 5 halaman

Rencana Balas Dendam

Setelah ditemukan, Raghav Chetan memberitahukan kerajaan Mewar punya seorang ratu yang sangat cantik, Padmavati. Sang sultan belum dianggap pemimpin maysur tanpa memiliki sang ratu di sisinya.

Balas dendam yang dilakukan Raghav Chetan terhadap Ratan Singh dengan mengadu domba. Alauddin Khilji yang dikenal kejam dan ambisius pun seolah mendengar angin surga setelah diberitahu mengenai kecantikan Padmavati, dari hanya mengundang jamuan hingga akhirnya nekat menyerang kerajaan Mewar hanya demi cinta sang ratu.

Pada akhirnya, Raghav Chetan dipenggal kepalanya oleh Alauddin Khilji yang kejam. Sang pengkhianat mendapatkan karmanya.

 

5 dari 5 halaman

Memilih Melakukan Bunuh Diri

Setelah beberapa kali diincar oleh Alauddin Khilji karena kecantikannya, Padmavati sempat meminta izin kepada suaminya untuk melakukan jauhar, pengorbanan para wanita dengan membakar diri. Namun Ratan Singh mencegahnya, melindungi wanita dan negaranya dari serangan Alauddin Khilji hingga titik darah penghabisan.

Sayangnya, Alauddin Khilji ternyata berbuat curang, menyebabkan kematian Ratan Singh. Mendengar suaminya telah mati, Padmavati pun melakukan jauhar.

Ia menyiapkan dirinya bersama dengan wanita dari Mewar melakukan jauhar bersama-sama. Kerajaan mereka telah diserang dan dihabisi oleh Alauddin Khilji yang kejam. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.