Sukses

Jadi Istri Tentara di Jelita Sejuba, Putri Marino Belajar Kesabaran

Putri Marino dapat mengambil pelajaran berharga dari perannya di Jelita Sejuba.

Liputan6.com, Jakarta - Putri Marino kembali membuktikan kemampuan aktingnya di industri perfilman Tanah Air. Setelah meraih Piala Citra 2017 kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik melalui film Posesif, istri Chicco Jerikho itu terlibat dalam film terbaru produksi Drelin Amagra Pictures, Jelita Sejuba (Mencintai Ksatria Negara).

Dalam film Jelita Sejuba, Putri Marino berperan sebagai Sharifah, istri seorang tentara bernama Jaka (Wafda Saifan Lubis) yang hatinya selalu bergejolak ketika ditinggal suami bertugas. Apa yang dirasakan Sharifah merupakan gambaran perasaan para istri Tentara Nasional Indonesia.

Setelah menjalani proses produksi film, Putri Marino mengaku banyak mengambil pelajaran dari karakter yang dimainkannya tersebut. Salah satunya adalah bagaimana menjadi istri yang baik dan sabar untuk suami.

"Positifnya sih jadi istri TNI, lebih sabar dan jadi harus lebih sabar, apalagi buat bikin kopi setiap pagi. Harus suportif dan selalu memberikan kasih sayang kepada suami," ujar Putri Marino saat perilisan trailer Jelita Sejuba (Mencintai Ksatria Negara) di Ecology Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (7/3/2018).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tidak Mudah

Karena perannya tersebut, pandangan Putri Marino soal istri para tentara lantas berubah drastis. Baginya, perempuan di balik sosok tentara tak hanya soal kekompakan dalam berorganisasi, tapi juga kekuatan dalam menghadapi segala risiko pada profesi suami.

"Menjadi istri tentara ternyata tidak gampang. Seperti kita lihat ibu-ibu istri TNI, menggunakan seragam, ketemu banyak orang, tapi di balik itu sedih. Dia harus merelakan suaminya bekerja untuk negara, tapi di hati mereka tuh enggak rela. Kita sebagai istri tidak bisa melakukan apa-apa karena memang untuk negara," ungkap Putri Marino.

3 dari 4 halaman

Pesan Film

Perjalanan film Jelita Sejuba berawal dari pemikiran Ibu Krisnawati, seorang wanita yang berkecimpung di dunia militer. Setelah menyaksikan dan mengamati, dapat diambil kesimpulan bahwa selalu ada perempuan hebat di balik sosok kuat para tentara tersebut.

Menurut Ibu Krisnawati, banyak yang tidak tahu perjuangan hidup para istri prajurit ketika harus ditinggal sang suami bertugas. Bagaimana perasaan para perempuan itu ketika harus menjalani hidup normal tanpa suami, atau bahkan dinomorduakan.

4 dari 4 halaman

Tayang 5 April 2018

Hal tersebut lantas membuat sutradara Ray Nayoan tergugah menggarap film panjang pertamanya itu. Setelah mengamati lebih dekat kehidupan tentara, Ray Nayoan merasa kisah dalam film Jelita Sejuba (Mencintai Ksatria Negara) yang tayang 5 April 2018 itu patut disaksikan banyak orang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.