Sukses

<i>Sang Kiai</i> Maknai Heroisme Kebangsaan

Film Sang Kiai kembali menuai apresiasi positif. Kali ini Rektor Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang Doktor Noor Achmad menilai kisah dalam film Sang Kiai mengandung arti perjuangan dengan memaknai heroisme atas nama kebangsaan.

Film Sang Kiai kembali menuai apresiasi positif. Kali ini Rektor Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang Doktor Noor Achmad menilai kisah dalam film Sang Kiai mengandung arti perjuangan dengan memaknai heroisme atas nama kebangsaan.

"Film ini menunjukkan salah satu tonggak berdirinya bangsa dan negara Indonesia dari peran seorang kiai," tutur Noor Achmad seusai pemutaran film Sang Kiai di Bioskop Citra 21, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (30/5/2013).

Menurut dia, apa yang menjadi semangat dan nilai perjuangan Kiai Haji Hasyim Asy`ari pendiri Nahdlatul Ulama (NU) yang menjadi tokoh sentral dalam film itu patut dijadikan contoh seluruh bangsa Indonesia.

Seperti tergambar dalam salah satu adegan ketika utusan Presiden Soekarno diperintahkan menghadap K.H. Hasyim Asy`ari untuk menanyakan fatwa orang yang berjuang untuk membela bangsa dan negara, bukan agama.

Pendiri Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur, tersebut kemudian mengumpulkan para ulama untuk membahasnya dan akhirnya keluarlah fatwa bahwa orang berjihad demi membela Tanah Air-nya hukumnya wajib.

Kemudian, tampak pula dalam adegan Bung Tomo yang menghadap ulama yang sangat disegani itu untuk meminta saran, dan kakek dari K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu memuji pidato Bung Tomo yang berapi-api.

Bahkan, K.H. Hasyim Asy`ari pun menyarankan Bung Tomo agar menambahkan tiga kalimat takbir yang menunjukkan kebesaran Allah SWT (Allahu Akbar) pada awal dan akhir pidato yang dikumandangkan oleh tokoh pemuda itu.

Noor Achmad menjelaskan pula, banyak sekali adegan dalam film yang disutradarai Rako Prijanto itu yang menggambarkan nilai keagamaan, kebangsaan, dan kedekatan dengan umat K.H. Hasyim Asy`ari yang patut dicontoh.

Nilai-nilai, intelektualitas, dan karakter kuat yang dimiliki Hadratus Syaikh K.H. Hasyim Asy`ari itulah, menurut dia, yang menjadi pegangan dasar bagi Unwahas dalam menjalankan perannya mendidik generasi bangsa.

"Sebagai perguruan tinggi yang berada di bawah naungan Pengurus Besar NU (PBNU), Unwahas perlu untuk mengenalkan sosok K.H. Hasyim Asy`ari kepada civitas akademika dan masyarakat agar bisa meneladaninya," pungkasnya.(Ant/Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini