Sukses

[VIDEO] Moge Mendiang Uje Ditawar Hingga Rp 800 Juta

Moge almarhum Ustad Jefri al Buchory, Kawasaki ER-6n yang dikendarainya saat kecelakaan, ditawar dengan harga sangat tinggi.

Motor gede atau moge milik almarhum Ustad Jefri al Buchory alias Uje yang dikendarainya saat kecelakaan, dikabarkan ditawar dengan harga sangat tinggi. Kawasaki ER-6n dengan mesin berkapasitas 650 cc tersebut dihargai Rp 300 juta hingga Rp 800 juta

Namun, saat tim infotainment Waswas menemui Pipik Dian Irawati di kediamannya di kawasan Rempoa, Jakarta Selatan, Minggu (7/7/2013) malam, istri mendiang Uje enggan menanggapi kabar tersebut. "Ah nggak mau, apaan sih? Ya sudah, wassalam. Ya itu kan menjadi hak waris anak saya, bukan saya," ucap Pipik.

Sementara ibunda Uje, Hajah Tatu Mulyana Adibah atau akrab disapa Umi Tatu, mengaku setiap kali menatap moge tersebut, hatinya teriris. Di sepeda motor itulah sang anak meregang nyawa dalam kecelakaan tunggal pada 26 April silam di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.

"Kalau dilelang pun bagi Umi yang pertama tidak ingat lagi waktu saat [kecelakaan] yang tragis itu. Kedua, Umi rasanya ngenes kalau melihat motor itu," beber Umi Tatu.

Umi pun tak kuasa menahan isak tangis. Menurut Umi Tatu, semua barang peninggalan Uje memang senantiasa membuat dirinya menangis.

Adapun Pipik sejak awal memang punya prinsip tak ingin menjual barang-barang peninggalan almarhum Uje, terutama benda yang mempunyai kenangan khusus. Dalam wawancara dengan tim Waswas, beberapa waktu lalu, Pipik memang ingin menyimpan moge yang saat ini dititipkan di kediaman Habib Mahdi Alatas [baca: Moge Uje Disimpan di Kediaman Habib Mahdi Alatas].

Boleh jadi, keengganan Pipik memikirkan penjualan barang-barang peninggalan Uje yang kabarnya banyak diburu banyak penggemar, lantaran adanya bait-bait indah yang ditulis suaminya beberapa hari sebelum kepergiannya dari dunia fana. Bait-bait indah yang terangkum menjadi sebuah puisi yang dikhususkan baginya itu seakan melekat di benak Pipik.

Ini seakan menjadi suatu pesan yang harus diingat hingga Pipik kerap terkulai lantaran tak kuasa membacanya. "Ini dibuat pada 17 April, jamnya juga hampir jam 1 malam, dan ini baru kebuka saat beliau sudah meninggal," papar Pipik sembari menunjukkan pesan berisi puisi bertajuk Bidadariku dari almarhum suaminya yang hingga kini masih tersimpan di komputer tablet miliknya.(Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini