Sukses

Mantan Dokter Ungkap Fakta Lain Kematian Michael Jackson

Mantan dokter Michael Jackson mengungkapkan misteri dibalik kematian sang raja Pop itu.

Kesaksian Seorang Dokter baru-baru ini dikabarkan telah mengungkapkan bukti baru kematian Michael Jackson. Jika berita terakhir yang selama ini beredar di masyarakat, penyebab kematian sang Raja Pop adalah kelebihan dosis obat propofol yang disuntikkan oleh dokter pibadinya, Conrad Murray. Mantan dokter yang pernah merawat MJ, Dr. Stuart Finklestein kini mengungkapkan fakta lainnya.

Pernyataan Dr. Finklestein ini diakuinya setelah menyertai Michael Jackson dalam tur pada 1993 silam. Dr. Finklestein menunjukan fakta tersebut melalui sebuah tayangan video yang diputar untuk para juri hakim kemarin. Dalam video tersebut sang dokter menceritakan tentang sebuah insiden yang dialaminya sehingga pelantun Heal The Word itu diyakini memliki ketergantungan terhadap obat penghilang rasa sakit,  dilansir oleh Aceshowbiz, Selasa (9/7/2013).

Kecurigaannya yang pertama muncul ketika Jacko -- panggilan akrab MJ, memanggil si dokter ke hotelnya untuk memberikannya obat penghilang rasa sakit kepala parah yang sedang dialaminya. Akhirnya berujung pada pemakaian Morfin dalam bentuk infus oleh Jacko sebelum dirinya menggelar konser di Bangkok, Thailand.

Dr Finklestein menjelaskan bahwa Jacko memakai Demerol (obat penghilang rasa nyeri untuk pemakai narkotika) secara berlebihan. Ketika akan menghentikan pemberian obat ini, usahanya dicegah oleh kepala eksekutif untuk promotor konser AEG, Paul Gongware. "Jangan seperti Dr. Nick, memberikan obat-obatan kepada bintang rock yang berujung kematian pada seleb tersebut," katanya.

Gongaware tak mau hal sama terjadi pada MJ, Dr. Nick adalah dokter yang memberikan resep obat kepada almarhum Elvis Presley yang berujung pada kematian Raja Rock & Roll itu. Mengingat begitu banyak intrik dalam kehidupan MJ, masih banyak orang yang menduga-duga misteri di balik kematian Michael Jackson. (Ppt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini