Sukses

Lawakan Sehat dan Benar ala Mono 'PJOB'

Mono PJOB dan teman-temannya selalu menyaring lawakannya sebelum tampil sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Melawak memang membuat orang menjadi tertawa. Tetapi atas nama tujuan itu, pelawak atau komedian seringkali lepas kendali. Bahkan banyak kasus hukum yang berawal dari candaan. Bagi Mono PJOB (Pengen Jadi Orang Bener) dan teman-temannya, melawak selain menghibur haruslah sehat dan benar. Bagaimana cara melawak yang sehat?

"Kalau ditanya tentang batasan melawak ya pasti kami punya, jangan sampai singgung SARA.  Kami pasti akan bawa orang berpikir dulu, jadi kami nggak nyebutin. Biar orang yang mikir," kata Mono ketika ditemui di SCTV Tower, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2013).

Bagi pria kelahiran Jakarta, 7 Januari 1982 berkonsultasi kepada para senior sanagt penting. Mendalami tentang cara melawak yang benar dan tidak menyinggung perasaan orang lain. Tak jarang para senior tersebut memberi masukan dan arahan kepada juniornya.

"Kami juga punya abang-abang pendahulu (senior). Misalnya bang Komeng atau Dicky Chandra. Mereka bisa jadi contoh. Sebelum syuting kan kami ngumpul dulu yang mana yang musti diimprove, trus sketnya kayak apa. Mereka juga kasih masukan, ini nggak usah, ini nggak boleh. Mereka juga jaga," tambah Mono dan Matsol.

Lebih jauh, anak kedua dari empat bersaudara tersebut juga menggunakan teori sehingga tidak terkesan asal-asalan. Terbukti selama ini, Mono dan teman-temannya itu tak pernah bermasalah dengan lawakannya.

"Kalau yang diajarin senior ada verbal, slapstick, dan satir, banyak dipakai di program TV itu verbal dan slapstick. Yang penting juga nggak menghina karena kami tahu etika. Kalau kata bang Diky kami harus melawk santun," tandas Mono.(Ppt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini