Sukses

CJR Tak Merasa Terancam dengan Akun Anti Coboy Junior Satanisme

CJR tak merasa terancam meski para hatersnya membuat akun Anti Coboy Junior Satanisme yang sudah diikuti oleh 1700 orang lebih.

Hebohnya kabar bahwa grup musik Coboy Junior adalah penganut iluminati lantaran foto-foto yang diunggahnya, memunculkan sebuah grup Anti Coboy Junior Satanisme di jejaring sosial Facebook. Tak tanggung-tanggung, akun itu telah dijadikan teman oleh sekitar 1700an pengguna media sosial itu. Tetapi Coboy Junior tak merasa terancam dengan adanya akun itu.

"Di Indonesia masih biasa-biasa saja. Nggak kayak paparazi di luar negri. Paling cuma Farhat Abbas saja yang paling gencar. Kalau kami mengambil sisi positifnya saja," tukas Roy Manela, manajer CJR yang dihubungi via telepon pada Rabu (17/7/2013). Roy tak berhenti tertawa mendengar kabar ini.

Bagi orang tua kedua bagi Coboy Junior itu, anak-anak didiknya saat ini memang masih menjadi sorotan publik. Beberapa kasus sebelumnya terkait dengan Bastian juga sempat membuat pelantun Jendral Kancil ini mencuat namanya. Roy mengatakan hal itu sebagai suatu hal yang biasa di dunia hiburan. [Baca: Sering Tampilkan Lambang Iluminati, Ini Kata Manager Coboy Junior]

"Sekarang berpikirnya gini deh, kalau jadi tokoh atau artis atau presiden sekalipun pasti banyak pro dan kontra. Jadi saya pikir itu hal yang biasa," terangnya.

Lebih jauh, Roy mengatakan bahwa pihak manajemen Coboy Junior selalu mengajarkan hal-hal yang baik bagi anak-anak seusianya. Jika memang salah sudah seharusnya minta maaf.

"Saya kan juga nggak bisa full jaga mereka, ya, mungkin mereka pernah bikin salah. Kalau salah atau bandel ya minta maaf itu yang manajemen terapkan karena mereka itu sudah menjadi sorotan media massa," katanya.

Tetapi banyaknya kritikan dan umpatan yang ditujukan untuk bocah-bocah ini, rupanya juga memotivasi mereka untuk membuat single terbaru. Menurut Roy, lirik dan lagunya adalah jawaban mereka atas kasusnya baru-baru ini.

"Ada satu single yang intinya adalah merespon tentang publik. Mereka kadang mengkritik dengan kata-kata yang kasar atau kelewatan untuk anak usia 13-15 tahun. Mungkin bisa buat para anti CJR dan juga yang mengkritik paling gencar judulnya 'Ngaca Dulu Deh'," tandasnya. (Ppt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.