Sukses

Diperlakukan Rasis, Oprah Winfrey Dapat Permintaan Maaf

Oprah Winfrey dapat permintaan maaf dari pemerintah setempat Swiss karena perlakuan rasis.

Negara Swiss adalah surga bagi para bangsawan, konglomerat dan selebritis kaya. Namun keglamoran itu kadang menjadi bumerang, terutama saat orang asing, khususnya yang berkulit hitam, diperlakukan tak adil.

Ratu talk show dan dedengkot dunia media, Oprah Winfrey, baru-baru ini mendapat permintaan maaf dari pejabat pariwisata Swiss dan butik mewah di Kota Zurich tempat ia mendapat perlakuan rasis.

Seperti diberitakan sebelumnya, salah satu wanita terkaya sejagad ini “dianggap tak mampu” membeli sebuah tas mahal di Butik Trois Pommes, butik kelas atas yang biasa didatangi kalangan grande atau ultra-kaya.

Pegawai butik tersebut rupanya enggan memperlihatkan sebuah tas seharga USD 38 ribu kepada Oprah. Menurut SPG (Sales Promotion Girl) tersebut, perempuan konglomerat itu tak akan mampu membelinya.

Padahal, data yang dilansir Forbes Magazine pada Juni lalu menyebutkan Winfrey memperoleh pemasukan US$ 77 juta pada akhir tahun lalu saja.

“Pegawai itu berkata, ‘Tidak. Jangan pilih yang itu. Anda bisa membeli yang ini, karena tas itu sangat mahal. Anda tak akan sanggup beli,” ujar Winfrey, dalam program televisi Entertainment Tonight, mengutip pernyataan rasis sang pegawai.

Pejabat pariwisata pun cepat menanggapi kejadian itu dengan meminta maaf. “Kami sungguh menyesalkan apa yang ia (Oprah) alami. Semua klien dan pengunjung harus diperlakukan dengan hormat dan profesional. Untuk itu kami benar-benar minta maaf,” tutur Daniela Baer, juru bicara Kantor Pariwisata Swiss, kepada The Associated Press, baru-baru ini.

Dalam akun Twitter-nya, kantor yang sama juga menulis, “Pegawai itu melakukan kesalahan serius.”

Sementara itu, juru bicara Kantor Pariwisata Zurich, Christian Trottmann, menyatakan insiden itu patut disesalkan dan  merusak citra Zurich sebagai kota elegan dan multi-budaya. “Kami mengundang Oprah untuk datang kembali ke sini dan merasakan sendiri betapa terbukanya kota kami."(Des)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini