Sukses

Film Horor Indonesia Vs Hollywood, Lebih Seram Mana?

Pocong, kuntilanak, genderuwo, palasik, vampir, drakula, manusia serigala, penyihir, iblis. Siapa yang membuat kamu nggak bisa tidur?

Horor adalah salah satu genre di dunia film yang fokus terhadap rasa takut penontonnya. Alur film ini kerap melibatkan tema-tema kematian, supranatural, atau penyakit mental. Banyak pula cerita film horor yang berpusat pada sebuah tokoh antagonis tertentu.

Sebelum Perang Dunia II, film horor sebagian besar dibuat berdasarkan karya-karya sastra klasik bertema gotik dari negara-negara Barat. Sebut saja Drakula (1931), Frankenstein (1931), The Phantom of the Opera (1925), atau Dr Jekyll and Mr. Hyde (1941).

Dalam dunia perfilman yang lebih grass, film horor menarik inspirasi dari kegelisahan hidup setelah Perang Dunia II. Sehingga terciptalah tiga sub-ragam yang berbeda namun saling berhubungan di Amerika Serikat. Ketiganya adalah: horor-kepribadian seperti Psycho (1960), horor-kiamat film Invasion of The Body Snatchers (1956), dan horor-setan The Exorcist (1973).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sejarah film horor

Penggambaran pertama kejadian-kejadian gaib dan supranatural muncul di beberapa film pendek bisu yang dibuat oleh sineas Prancis, Georges Melies pada akhir 1890-an. Filmnya yang paling menonjol dan digadang-gadang sebagai film horor pertama adalah Le Manoir du diable (1896).

Awal abad ke-20 membawa banyak titik kemajuan dalam ragam horor, termasuk kali pertamanya sebuah sosok monster tampil di film horor panjang, Quasimodo. Film ini mengisahkan si bungkuk dari Notre Dame yang telah muncul di novel karya Victor Hugo, Notre-Dame de Paris (diterbitkan 1831).

Film yang menampilkan Quasimodo antara lain film-film dari sineas Prancis Alice Guy seperti Esmeralda (1906), The Hunchback (1909), The Love of a Hunchback (1910), dan Notre-Dame de Paris (1911).

Perkembangan film horor diikuti di drama Hollywood. Termasuk film versi Hollywood dari The Hunchback of Notre Dame (1923) dan The Monster (1925). Keduanya dibintangi oleh Lon Chaney, Sr yang dikenal sebagai aktor film horor pertama di Amerika Serikat.

Di Indonesia, ada banyak paradigma soal film horor pertama. The Teng Chun--seorang Tionghoa peranakan--membuat Tengkorak Hidoep (1941) yang menceritakan petualangan ke tempat angker bernama Pulau Mustika. Sebelumnya, ia menggarap soft-horror Ouw Peh Tjoa (Doea Siloeman Oeler Poeti en Item) pada 1934.

Jika mendelik Katalog Film Indonesia yang ditulis JB Kristanto, Lisa (1971) disebut sebagai film horor pertama di Tanah Air. Lisa mengisahkan seorang ibu tiri (Rahayu Effendi) yang ingin membunuh putri suaminya yang sudah meninggal demi mendapatkan harta. Lisa (Lenny Marlina) diselamatkan dokter baik hati. Ibunya kemudian diteror bayangan Lisa. Saat Lisa kembali ke rumah, ibu tirinya terjun ke jurang saking takutnya.

3 dari 3 halaman

Horor Indonesia Vs Hollywood

Seiring perkembangan zaman, ketimbang genre film lain, horor bisa dibilang genre tersering yang digarap sineas Indonesia. Penontonnya? Bangku terdepan bioskop tak jadi masalah jika memang hampir penuh. Entah mengapa orang Indonesia seolah paling senang ditakut-takuti di bioskop.

Masih ingat film Kuntilanak? Rizal Mantovani memfokuskan cerita pada kemampuan magis untuk memanggil kuntilanak yang akan melakukan perintahnya jika dipanggil. Julie Estelle memang cantik, pun di film ini. Tapi itu semua berubah ketika ia melantunkan Lingsir Wengi.

Sebelumnya, Rizal Mantovani merilis Jelangkung pada 2001 diikuti sekuelnya dua tahun kemudian. Seperti judulnya, film ini mengusung tema ritual mistis kuno jailangkung dari Indonesia dan legenda-legenda urban Jakarta. Sebut saja legenda hantu rumah kentang dan suster ngesot.

Belum takut juga? Coba tonton The Real Pocong sendirian! Judulnya agak cheesy, tapi akting pemainnya tidak mengecewakan. Dan meskipun adegan pocong bisa dibilang sedikit, namun tetap ada premis menarik dengan cerita yang membuat bulu kuduk berdiri.

Pindah ke Barat, ada film lawas The Shining (1980) yang diadaptasi dari novel karya Stephen King. Film ini mengisahkan horor misteri yang menyelimuti kehidupan seorang anak laki-laki. Salah satu film horor yang paling menyeramkan di masanya.

Selanjutnya ada The Exorcist. Pensucian orang yang kesurupan menjadi fokus di film ini. Setelah kesurupan, ia mengumpat, lalu kepalanya berputar 360 derajat. OMG!

Pocong, kuntilanak, genderuwo, palasik, anak kentang, vampir, drakula, manusia serigala, penyihir, iblis... Siapa yang membuat Anda tak dapat tidur? Sssttt... Jangan lupa kodenya. Jelangkung, datang tak dijemput, pulang tak diantar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.