Sukses

Kakak Anggap Pipik Provokasi Masyarakat Soal Makam Uje

Harusnya Pipik membicarakannya antara keluarga dan tidak ke media.

Aswan menanggapi pro dan kontra keluarga soal pemugaran makam almarhum adiknya, Ustad Jefri Al Buchori yang terlihat mewah. Dia menyesalkan sikap Pipik Dian Indrawati, janda dari Uje, yang dianggap terlalu vokal menolak pemugaran itu di media.

"Jadi jangan lempar isu dan protes ke media sehingga memprovokasi opini masyarakat. Haram, nanti saling membenci," katanya ditemui usai berziarah ke makam Uje, Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Tengsing, Jakarta Pusat, Minggu (22/9/2013)

Sebaiknya, lanjut Aswan, Pipik membicarakan keberatannya langsung kepada keluarga besar Uje. Semua masalah bisa dicarikan solusi tanpa masyarakat umum mengetahuinya lebih dulu.

"Kalau ada yang kurang disukai, layaknya sebagai keluarga lakukan obrolan sebagai keluarga. Ngobrol antara menantu ke mertua," ucap Aswan.

Aswan juga menilai pemugaran makam Uje tak disalahkan dalam peraturan agama islam. Pemugaran itu, kata dia, sebagai bentuk kecintaan orang terhadap Uje. "Kenapa ada bagunan? Karena ada kecintaan umat dan kepentingan untuk berziarah," ujarnya.

Pro dan kontra ini berawal dari pemugaran pusara Uje dengan menggunakan marmer hitam setinggi pinggang orang dewasa atas persetujuan Umi Tatu, Ibunda Uje. Pipik merasa dilangkahi karena tak diberitahu soal pemugaran itu. Lagipula menurutnya, Uje pasti tak suka dengan sesuatu yang beraroma kemewahan.(Yaz/Adt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini