Sukses

Tantang Hollywood, Pelajar Indonesia Garap Film Kartun 3D

Melihat film-film kartun Hollywood merajai bioskop Indonesia, para pelajar SMK tertantang untuk membuat kartun tiga dimensi.

Film-film Hollywood telah mendominasi panggung film nasional selama berpuluh-puluh tahun. Tak tinggal diam, beberapa pelajar Indonesia berusaha melawan lewat film kartun tiga dimensi (3D) berjudul Petualangan Si Adi. Rencananya, film ini bakal tayang di bioskop 24 Oktober mendatang.

Setidaknya ada 50 pelajar dari 10 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang terlibat dalam penggarapan film tersebut. Hal ini dipublikasikan saat launching trailer film tersebut di Plaza Semanggi, belum lama ini. Terdengar agak naif, mengingat film animasi menyedot biaya yang cukup mahal. Apalagi dengan teknologi 3D yang bisa bikin jebol kantung produser. Lantas, dari mana para pelajar mendapat dukungan finansial?

Para pelajar SMK tersebut didukung Batavia Pictures dan Castle Production dalam menggarap film ini. "Peminat 3D sangat banyak, kita akan terus membuat yang lebih baik, dan film ini 100 persen buatan indonesia. Dari hal teknis hingga yang lain asli buatan Indonesia," ungkap Excekutif Produser Petualangan si Adi, Lucki Lukman Hakim.

Tak seperti film Hollywood yang sarat unsur komersil, Petualangan Si Adi menitipkan pesan penting tentang kearifan budaya lokal.

Ceritanya, Adi yang merupakan seorang anak SMK yang mandiri, cerdas, berpetualang mencari sembilan pusaka yang tersebar di pelosok Indonesia. Sembilan pusaka tadi, bila dikumpulkan akan menghasilkan kekuatan untuk melawan kejahatan. Perjalanan Adi menemukan pusaka-pusaka itu pun penuh rintangan dan bahaya.

Rencananya Premier Film ini akan menghadirkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, M. Nuh sebagai upaya mendukung anak-anak SMK yang memiliki talenta tinggi.

"Semoga, langkah kami bisa merangsang dunia film nasional, khususnya para sineas untuk membuat film-film serupa. Jadi anak-anak Indonesia tidak tergantung dengan film-film Hollywood," cetus Lucki.(Jul/Mer)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.