Sukses

Jelang Pemilu, Ki Kusumo Laris Jadi Dukun Politik

Jelang Pemilu 2014, para politisi memanfaatkan apa pun agar dirinya bisa terpilih, termasuk menempuh cara spiritual.

Menjelang Pemilu 2014, para politisi memanfaatkan apa pun agar dirinya bisa terpilih, termasuk menempuh cara spiritual. Mendatangi paranormal atau dukun menjadi hal yang lumrah.

Hal itu pun diakui paranormal kondang Ki Kusumo. Paranormal yang juga seorang produser film ini mengaku menjadi dukun politik setiap jelang pemilu.

"Mereka boleh ngomong apapun, tapi faktanya begitu masuk area politik, orang akan melakukan pendekatan secara spiritual. Nggak usah bicara presiden atau gubernur. Pilihan Kepala Desa atau pindah rumah aja pakai perhitungan spiritual,” jelas Ki Kusumo saat dihubungi Kamis (21/11/2013).

Produser film Jangan Menangis Sinar ini mengatakan, dunia spiritual dan perdukunan sudah seperti menjadi budaya atau tradisi di negeri ini. "Kalau dulu lebih sportif. Seorang raja pakai kekuatan spiritual, punya keris, kemana-mana ditenteng.  Bahkan semua orang tahu tokoh spiritual istana itu siapa,” lanjutnya.

Namun menurutnya, sekarang ini orang munafik atau malu jika menggunakan kekuatan spiritual. "Ibaratnya seperti dangdut. Dibilang kampungan, tapi justru dicintai banyak orang. Di depan publik ngakunya suka jazz, suka musik latin, tapi di rumah tutup pintu dengerin dangdut," ledek Ki Kusumo.

Ki Kusumo menegaskan, orang menggunakan kekuatan spiritual itu sah-sah saja.  Tak menyalahi hukum atau aturan politik. Malah spiritual menjadi bagian dari budaya kearifan lokal yang harus dijaga.

"Dari dulu sampai sekarang, polisi atau tentara sebelum berangkat perang minta pegangan spiritual untuk keselamatan. Sopir bus dan penagih hutang pun pakai," kata Ketua Umum Komando Pejuang Merah Putih (KPMP) ini.

Di tempat prakteknya di kawasan Jatiasih Bekasi, Jawa Barat, Ki Kusumo juga kebanjiran pasien politisi. "Mendekati Pemilu 2014 meningkat. Tiap hari 50-70 orang minta bantuan saya," jelas  Ki Kusumo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.