Sukses

Conrad Murray: Saya Pegang Mr.P Michael Jackson Setiap Malam!

Dokter Conrad Murray untuk kali pertamanya mengeluarkan pengakuan yang mengejutkan setelah dirinya dinyatakan bebas dari penjara.

Setelah dinyatakan bebas dari penjara, Conrad Murray, dokter pribadi Michael Jackson, membuat pengakuan mengejutkan.

Seperti yang dilansir dari News, Senin (25/11/2013), Conrad Murray untuk pertamakali melakukan wawancara setelah keluar dari penjara. Conrad Murray menggambarkan betapa menyedihkan kehidupan sang superstar menjelang kematiannya.

Dokter yang mengaku sangat dekat dengan pasiennya ini melukiskan bahwa Michael Jackson dipenuhi rasa takut, tak memiliki kepercayaan diri, dan tak mampu mengontrol fungsi sistem tubuhnya sendiri.

“Dia mengenakan celana panjang gelap sepanjang waktu, karena setelah ke toilet air seninya akan menetes selama beberapa jam,” ujar Conrad Murray.

"Anda ingin tahu seberapa dekat Michael dan aku? Aku memegang Mr.P miliknya setiap malam. Aku harus meletakkan kateter pada dia karena Michael terus mengeluarkan urin. Dia kehilangan sensasi dan mengompol,” katanya lagi perihal kondisi terakhir raja pop itu.

“Michael tak tahu bagaimana caranya mengenakan kateter, maka aku memakaikannya,” ungkap Conrad Murray.

Conrad Murray dinyatakan bersalah oleh pihak pengadilan. Dia terbukti menyuntikkan propofol melebihi dosis dan berakibat pada kematian Michael Jackson pada tanggal 25 Juni 2009. Conrad Murray dihukum karena pembunuhan disengaja dan menghabiskan hampir dua tahun di penjara.

Lebih lanjut dokter ini mengatakan, dia tak bertanggungjawab atas kematian Michael Jackson, karena sang penyanyi sendiri lah yang menggunakan obat melebihi dosis.

"Aku tidak membunuh Michael Jackson. Dia adalah seorang pecandu. Michael Jackson sengaja membunuh dirinya sendiri.”

Dia juga mengatakan Michael Jackson meminta “susu” kode untuk propofol. Sebelumnya, dia telah menyuntik Michael Jackson dengan dosis kecil 25 mg. "Saya menerima panggilan telepon pada 11:07, dan ketika aku meninggalkan Michael 11:20, dia memiliki detak jantung normal tanda-tanda vitalnya baik. Aku meninggalkan ruangan karena aku tidak ingin mengganggunya,” katanya.

Conrad Murray menambahkan: "Aku percaya dia bangun, berhasil meraih sendiri propofol yang disimpan dan disuntikkan ke dirinya. Dia melakukannya terlalu cepat dan masuk ke saraf jantung," tutup Conrad Murray.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.