Sukses

Dude Harlino Pria Mapan, Berwibawa, dan Anti Dugem

Wajahnya sangat khas Indonesia, sementara saat itu, tayangan sinetron Indonesia dipenuhi pemeran berwajah indo.

Bisa dibilang, debut Dude Harlino dalam dunia sinetron berawal saat dirinya bermain dalam sinetron Janji Hati 2 di tahun 1999. Selanjutnya Dude terus merintis karier sebagai peran pendukung dalam beberapa sinetron  di antaranya Tersanjung 2, Bidadari 1, ABG, Kalau Cinta Jangan Marah (2001), dan Siapa Takut Jatuh Cinta (2002).  

Dude mengaku selama awal merintis karier, dia memang mendapat kendala di tengah persaingan mendapat peranan. Wajahnya sangat khas Indonesia, sementara  saat itu, tayangan sinetron Indonesia dipenuhi pemeran berwajah indo.

Bungsu dari dua bersaudara ini merasakan kerasnya kehidupan dunia hiburan di awal karier. Selain mendapatkan peran-peran kecil dalam sinetron yang ia bintangi,  Dude kerap tak mendapat bayaran dalam sinetronnya.



Kesempatan akhirnya terbuka saat  Dude mendapat peran dalam  film bergenre horor Di Sini Ada Setan sekaligus dipercaya membintangi  sinetron yang berjudul sama.  Karakternya sebagai Nico mulai mendapat perhatian publik.

Popularitas Dude melambung saat membintangi sinetron berjudul Cincin sebagai Levi (2004).Di sinetron ini, Dude harus menanggalkan gaya keseharian yang berpakaian kasual dan berubah menjadi pria mapan, berwibawa, dan bijaksana.  Sinetronnya melejit dan menempati rating tinggi.

Nama Dude langsung masuk dalam jajaran aktor pendatang baru berbakat. Dude kemudian membintangi berbagai judul sinetron bersama Ririn Dwi Ariyanti dan Naysila Mirdad di Intan. Di sinetron Intan, Dude yang kembali dipasangkan bersama Naysila Mirdad makin mengilapkan karier keduanya.



Banyaknya pengalaman yang didapat Dude membuat dirinya menjadikan sebagai bahan pembelajaran. Beberapa di antaranya bahkan dijadikan sebagai prinsipnya dalam berkarir.

"Ada satu prinsip yang saya pelajari bahwa kita nggak mungkin masuk ke suatu bidang tanpa dibekali ilmu. Jangan pernah berani masuk dunia sinetron kalau nggak punya bakat akting. Bahkan, sampai sekarang saya masih dalam proses belajar. Alhamdulillah, nggak ada yang sia-sia. Ketika menjadi figuran, saya belajar kesabaran dan mengamati segala sesuatunya. Poin yang paling penting, jangan menyerah pada satu tempat (agensi) saja," ujar Dude.

Meski sudah terkenal, Dude mengaku tetap rendah diri. Bahkan, saking sibuknya, dirinya tetap mengurus dirinya sendiri tanpa menggunakan manajer. Kalaupun ada, itu hanya kerabat yang membantunya.



"Saya nggak punya manajer karena dari dahulu selalu sendiri. Segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan saya atur sendiri. Saya belajar mengatur jadwal negosiasi. Saya merasa alhamdulillah, masih bisa mengatur sendiri. Sekarang saya belum butuh orang lain kecuali di luar sinetron. Biasanya kakak saya ikut bantu. Saya merasa kalau pakai manajer akan terbentuk jarak antara saya dengan klien, produser, dan wartawan. Saya tidak mau ada jarak. Sejauh ini saya merasa masih bisa sendiri," ujarnya.

Tak seperti kebanyakan artis-artis lainnya, sosok Dude memang terkenal alim. Bahkan, dirinya sangat jarang menyentuh kehidupan malam, layaknya artis yang membutuhkan hiburan.


"Saya sih sebenarnya kalau acaranya masih wajar nggak masalah. Tapi jujur, saya nggak suka dugem. Yang membuat saya nggak suka, terlalu banyak alkohol karena dalam agama saya nggak boleh minum alkohol. Takut implikasinya kurang baik," kata Dude.

Namun meski begitu, Dude mengaku tidak membatasi dalam pertemanan. Beberapa teman-temannya memang kerap mengajaknya merasakan dunia malam.


 
"Mungkin pilihan jalan hidupnya saja yang berbeda. Kita saling menghargai kok. Walau saya tidak suka dugem, bukan berarti saya tidak bergaul dengan dunia itu. Saya tetap berteman dengan mereka.

Alhamdulillah, sejauh ini teman-teman sangat menghargai keputusan saya. Hubungan sebagai teman berjalan dengan baik tanpa harus mencampuri urusan masing-masing. Mereka nggak akan mengajak saya karena mereka tahu saya tidak suka kehidupan malam," pungkasnya.(Adt)

Kisah sebelumnya:
Dude Harlino dari Bayaran Rp 15000 sampai Gagal Casting

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini