Sukses

Dugaan Joan Rivers Jadi Korban Malpraktik Kian Kuat

Doktyer bahkan juga melakukan selfie dengan Joan Rivers saat dalam pengaruh anestesi, kata sebuah sumber.

Liputan6.com, New York Perkembangan mengejutkan muncul terkait penyebab kematian komedian gaek Joan Rivers. Ia diduga menjadi korban malpraktik dokter yang merawatnya.

Menurut CNN, Rabu (17/9/2014), serangan jantung yang mengakibatkan kematian Joan berawal dari tindakan biopsi pada pita suaranya. Hal itu diungkapkan sumber yang terkait dengan penyelidikan atas klinik tempat Joan dirawat.

Dilansir CNN, seorang staf klinik Yorkville Endoscopy di Manhattan, New York mengatakan pada penyidik, seorang dokter yang tak disebutkan namanya, bahkan juga melakukan selfie dengan Joan saat dalam pengaruh anestesi, kata sebuah sumber.

Joan Rivers, 81 tahun, hari itu melakukan proses endoscopy dengan gastroenterologist Dr. Lawrence Cohen. Tindakan itu dilakukan untuk mendiagnosis penyebab suara serak dan sakit di tenggorokannya. Tindakan endoscopy melibatkan memasukkan kabel berkamera pada tenggorokannya.

Setelah Cohen, seorang dokter lain di klinik melakukan proses lanjutan. Tindakan biopsy kemudian dilakukan pada Joan tanpa meminta persetujuan si pasien sebelumnya, kata sebuah sumber. Biopsi merupakan pengambilan sampel dari jaringan tubuh yang terkena penyakit untuk pemeriksaan mikroskopik.

Pihak penyidik meyakini, pita suara Joan Rivers membengkak saat proses biopsi yang tak sesuai prosedur itu. Pembengkakan itu memotong suplai oksigen ke paru-parunya, yang kemudian memicu serangan jantung pada pagi hari 29 Agustus itu, urai sang sumber.

Komedian pengisi acara saluran TV E! itu kemudian dilarikan ke rumah sakit Mount Sinai New york dari klinik. Dia meninggal seminggu kemudian setelah koma.

Pihak klinik Yorkville Endoscopy membantah tuduhan melakukan tindakan biopsi pada Joan Rivers. Hingga saat ini belum ada dokter yang dituduh malukan kesalahan prosedur atau malpraktik atas Joan Rivers. (Ade)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.