Liputan6.com, Jakarta Apa yang akan anda lakukan saat mengetahui kalau kekasih anda tak akan selamanya jadi milik anda?
Terinspirasi dari lagu berjudul Mantan Terindah karya Yovie Widianto, sebuah film layar lebar Indonesia terbaru hadir menyuguhkan tema tersebut melalui bingkai cinta.
Kisahnya sendiri, berfokus pada gadis indigo bernama Nada. Diperankan oleh Karina Salim, karakter yang bisa membaca masa depan ini diceritakan begitu terpukul saat kehilangan sang kakak. Ia kemudian menganggap kelebihan yang dimilikinya ini sebagai kutukan yang tidak pernah berharap akan dirasakannya lagi.
Advertisement
Namun, meskipun tak bisa dirasakan, bukan berarti kalau kemampuannya sudah hilang.
Ia pun kembali merasakan sinyal itu saat tengah dimabuk cinta dengan sang kekasih pertama, Genta (Edward Akbar). Di penglihatan Nada, ia tahu kalau Genta tak akan selamanya bersamanya.
"Jadi Nada ini punya gift, hal yang mungkin banyak diinginkan orang, tapi dia menolaknya, dan itu salah satu kelebihan film ini, membuat kita berpikir kembali, banyak pertanyaan-pertanyaan yang akan timbul setelah kita menonton film ini," komentar Ray Sahetapy, pemeran Profesor Adi alias ayah Nada saat berkunjung ke kantor Liputan6.com, baru-baru ini.
Ditambahkan sang sutradara Farishad Latjuba, meskipun mengangkat tema indigo, film ini juga tidak berniat untuk menyuguhkan sesuatu yang bersifat horor. Dipastikannya, film ini tetaplah film cinta.
"It's a love story. Sebuah love story yang membuat kita berpikir," pungkas Farishad Latjuba.(Feb/Rul)