Sukses

KPI Anggap Siaran Live Persalinan Ashanty 'Lebay'

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menganggap siaran itu sebagai sesuatu yang tak layak dipertontonkan ke masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta Langkah pasangan Anang Hermansyah dan Ashanty Shiddiq yang mengizinkan sebuah stasiun teve swasta menyiarkan secara live prosesi persalinan dinilai terlalu berlebihan. Selain tak ada manfaatnya, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menganggap siaran itu sebagai sesuatu yang tak layak dipertontonkan ke masyarakat.

Alhasil, KPI pun melayangkan teguran administratif kepada stasiun teve yang menyiarkan tayangan tersebut, dalam hal ini RCTI.

"Sebenarnya kalau live hanya satu jam nggak masalah. Tapi ini kan durasinya panjang, sampai 3,5 jam, jadi ada hak yang dilanggar mengingat ini kan frekuensi publik," kata Komisioner KPI, Agatha Lily, via sambungan telepon, Selasa (16/12/2014).

"Frekuensi milik publik pemanfaatannya nggak boleh semena-mena. Kepentingan dan kenyamanan publik harus diperhatikan," tambah Agatha.

Seperti diketahui, prosesi melahirkan Ashanty dibingkai oleh RCTI dalam mata program khusus berjudul 'Anakku: Buah Hati Anang dan Ashanty'. Acara yang dipandu Indra Herlambang dan Fenita Arie ditayangkan siang hari di hari libur. (Jul)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.