Sukses

Tak Lagi Usung Punk, Sum 41 Ditinggal Penggemar?

Sum 41 berjanji musiknya akan terus berkembang di setiap albumnya.

Liputan6.com, Los Angeles Jason McCaslin baru-baru ini buka suara mengenai perubahan arah bermusik bandnya, Sum 41.

Diketahui, setelah sempat menjadi idola para penggemar punk pop lewat dua album perdananya, Half of Our Power dan All Killer No Filler, band kelahiran Canada ini belakangan hijrah ke musik yang lebih keras melalui album ketiga mereka, Does This Look Infected.

Sum 41

Perubahan itu semakin nampak terlihat tatkala masuk ke album-album berikutnya yaitu Chuck, Underclass Hero, hingga Screaming Bloody Murder yang dikenal sebagai album paling kelam di sejarah Sum 41.

"Ketika kami mulai mengusung musik yang lebih berat, mungkin mereka (penggemar dua album pertama) tidak akan membeli album Sum 41 lagi meski masih terus hadir di konser kami. Ada juga orang yang protes karena kami tidak mengusung punk pop lagi, namun tetap membeli Screaming Bloody Murder karena merasa musiknya jauh lebih dewasa. Ya, kami memang band yang aneh," ucap McCaslin dalam sebuah wawancara bersama situs Knac.com, belum lama ini.

Jason McCaslin dan Deryck Whibley

Diakui McCaslin, evolusi tersebut tidak selalu berjalan mulus, terutama di mata penggemar dua album pertama mereka. Namun dia percaya kalau para penggemar baru akan terus berdatangan.

"Kami berubah begitu drastis sepanjang waktu. Kami juga sering mendapatkan penggemar baru sekaligus kehilangan beberapa penggemar lama," tandasnya.(Feb/Mer)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.