Liputan6.com, Jakarta Fenomena stand up comedy seolah menjadi variasi pilihan bagi penikmat komedi di Tanah Air. Namun pada kenyataannya, fenomena tersebut seolah menghilangkan grup lawak yang dulu sempat tenar.
Pelawak senior, Indro Warkop mengatakan jika sebelumnya lawakan cenderung didominasi oleh grup lawak, stand up comedy dinilai Indro sebagai konsep komedi yang mengandalkan pengetahuan. Fenomena stand up comedy juga dinilai bukan sebuah kemajuan dalam dunia komedi, melainkan menambah warna dalam dunia lawak.
Advertisement
"Bukan kemajuan, tapi menjadi lebih colorfull saja. Orang harus tahu keanekaragaman itu. Ini (stand up comedy) masih dalam proses. Bagusnya di stand up ada public speaking, ada psikologi. Stand up itu sebuah knowledge, komedi itu serius," kata Indro saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (11/11/2015).
Di samping itu, pria yang hobi mengendarai motor gede tersebut mengakui kehadiran stand up comedy di Indonesia kembali membangkitkan gairahnya setelah ditinggal dua sahabatnya di Warkop, Dono dan Kasino.
Indro juga berkisah, stand up comedy seakan mengingatkan perjuangannya bersama Warkop pada awal kariernya dulu. Saat itu lawakan dalam bentuk verbal masih belum bisa diterima oleh banyak orang.
"Warkop itu punya cita-cita, kami (Warkop) itu kan dulu komedi verbal, sempat merasakan tidak diterima orang hingga akhirnya sukses. Begitu juga dengan stand up, ini adalah cita-cita kami, mengemas kembali komedi. Buat saya stand up itu kehidupan baru, setelah hilang nyawa ditinggal dua orang (Kasino dan Dono). Bagi saya yang penting itu bisa berkarya lagi," tutur Indro Warkop. (Fac/Fei)*