Sukses

8 Film Pendek Indonesia akan Diputar di Festival Sinema Prancis

Festival Sinema Prancis 2015 akan berlangsung pada 3-6 Desember mendatang. Delapan film Indonesia terbaik akan turut diputar.

Liputan6.com, Jakarta Festival Sinema Prancis 2015 akan berlangsung pada 3-6 Desember 2015 mendatang, sekaligus merayakan ulang tahunnya yang ke-20. Selama dua dekade perjalanannya, festival film asing tertua di Indonesia ini masih secara konsisten menghadirkan film-film terbaik dari negeri yang terkenal dengan Menara Eiffel-nya tersebut untuk publik Tanah Air.

"Akhirnya festival Sinema Prancis datang lagi. Ini adalah tempat dimana biasanya ada banyak sekali film-film Prancis berkualitas bisa kita tonton di Indonesia, which is awesome," kata Marissa Anita, aktris dan presenter televisi dalam video sambutan di laman resmi festivalsinemaprancis.com.

Bekerja sama dengan jaringan bioskop kenamaan, kantung kebudayaan dan komunitas film lokal, Festival Sinema Prancis kembali hadir di sembilan kota di Indonesia yaitu Jakarta, Bandung, Denpasar, Malang, Surabaya, Yogyakarta, Medan, Makassar, dan Balikpapan.

Selain akan memutar film-film Prancis pilihan, Festival Sinema Prancis 2015 juga akan memutar delapan film pendek Indonesia finalis Kompetisi Film Pendek Festival Sinema Prancis yang telah berhasil mengalahkan 175 film lainnya. Kompetisi Film Pendek ini telah digagas sejak 2012, fungsinya, diharapkan sebagai batu loncatan bagi para sineas muda Tanah Air untuk memperkenalkan karya mereka ke khalayak luas. Delapan film pendek tersebut akan diputar sebagai pembuka film-film Prancis pilihan.

Festival Sinema Prancis 2015 (dok. IFI)

Pemenang kompetisi juga berkesempatan mempromosikan filmnya di festival-festival film di Prancis seperti Festival Film Pendek Clermont-Ferrand diamana orang-orang seperti Yusuf Radjamuda, B.W. Purba Negara, Jason Iskandar telah berangkat dan mencicipi pengalaman ke Prancis.

“Di Clermont-Ferrand Short Film Festival, saya belajar budaya nonton film yang berbeda. Penonton rapi mengantri tiket 45 menit sebelum pertunjukan, usia penonton lebih dewasa dan seleksi program festival yang bervariasi. Banyak sekali eksplorasi gagasan dan bentuk film yang tidak pernah saya lihat di festival lain. Tiap film terasa semangat perlawanannya dan mengulik hidup dari segi pandang yang berbeda,” kata Jason.

Jadwal serta lokasi pemutaran film-film Prancis dan film-film pendek Indonesia terbaik baru akan diumumkan 25 November 2015 nanti. Berikut delapan film pendek Indonesia yang menarik untuk ditengok pada Festival Sinema Prancis 2015:

Bid & Run

Bid & Run
SUTRADARA: Gugun Ekalaya
2015 |15’
Setelah gagal mencari kepuasan di internet, Bakti tergoda untuk mencoba peruntungannya dalam lelang di internet. Permainan lelang ini menjual sesuatu yang belum tentu semua pemain bisa beli : Nyawa Manusia!

Iblis Jalanan
SUTRADARA: Salman Farizi
2014 |10’
Beberapa tahun terakhir, Eko dan Abdul adalah pengendara sirkus motor di arena balap Tong Iblis. Mereka bekerja pada pasar malam yang dikelola seorang teman bernama Jeglek

Iman
SUTRADARA: Nurul Ibrahim
2014 |4’
Seorang Pak Haji memulai untuk memimpin shalat berjamaah, sampai akhirnya ia kedatangan ‘tamu’ yang mengganggu konsentrasinya.

Return To Sender

Return to sender
SUTRADARA: Vera Lestafa
2014 |15’
Seorang gadis membawa masa lalu dan mimpinya di dalam koper. Satu hari, perjalanannya mengantarkan dia ke titik balik dimana dia harus memilih dalam kehidupannya.

Sandekala

Sandekala
SUTRADARA: Amriy Ramadhan
2015 |9’
Seorang ibu dan anak perempuannya berjalan kaki memasuki lorong yang sepi, ketika sang senjakala menutup layarnya. Sesuatu mengintai dan mengikuti mereka.

Simbiosis
SUTRADARA: Wiranata Tanjaya
2015 |15’
Dua kakak beradik dengan karakter berbeda, harus berjalan bersama dalam petualangan mencari harta karun. Satu-satunya hal yang bisa mengatasi keheningan dan kebosanan adalah sebuah radio tua.

Sleep Tight Maria

Sleep Tight Maria
SUTRADARA: Monica Vanessa Tedja
2015 |15’
Seorang gadis remaja bernama Maria V yang dibesarkan di sekolah dan keluarga Katolik, selalu masturbasi sebelum tidur. Sampai suatu hari ia harus berbagi kamar dengan saingannya.

The Taste of Fences
SUTRADARA: Sinung Winahyoko
2015 |15’
Keluarga sederhana ini memiliki ‘cara’ untuk menyambut tamunya. Hal ini melibatkan sang anak, penutup mata, dinding bambu dan pagar. (Gul/Rul)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini