Sukses

D’Academy Asia Bakal Populerkan Dangdut di Negara Tetangga

Antusias musik dangdut di Malaysia, Singapura dan Brunei tak sebagus di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Meski Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura merupakan negara satu rumpun dengan Indonesia, namun untuk urusan dangdut, pangsa pasar negara tetangga kita tak sebagus dengan pasar dangdut dalam negeri.

Ketiga negara tetangga tengah mengalami kemerosotan di pasar musik dangdut. Hal tersebut dituturkan oleh penyanyi dangdut kawakan era 80-an, Hetty Koes Endang saat ditemui di acara Press Conference D’Academy Asia. Ia menuturkan, musik dangdut khususnya di Asia Tenggara tengah mengalami kemerosotan.

Hetty Koes Endang [Foto: Herman Zakaria/Liputan6.com]

"Saya jarang nyanyi di Indonesia, lebih sering ya di negara tetangga. Nah negara-negara mereka itu seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei, dangdutnya lagi layu. Nggak sepopuler di Indonesia yang disukai semua kalangan," ujar Hetty di SCTV Tower, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (13/11/2015).

Hal tersebut dialami Hetty saat dirinya mendapat job nyanyi di negara-negara tetangga. Menurutnya, musik dangdut di negara lain sangat menurun penggemarnya. Menurutnya, dangdut hanya disukai oleh kalangan-kalangan tertentu.

Para Peserta D'Academy Asia asal Malaysia saat melakukan sesi pemotretam di Jakarta, (13/11/2015). (Liputan6.com/Gempur M Surya)

"Tidak seramai di sini ya. Di sana kalangan tertentu saja. Dan bakal pakai dangdut paling kalau di acara private. Pasarnya lagi jazz dan pop. Saya punya harapan besar di program D’Academy Asia ini," lanjut Hetty.

Menanggapi hal tersebut, tim Indosiar yang baru saja meluncurkan program search talent ini yakin bahwa D’Academy Asia akan kembali mempopulerkan musik dangdut di negara tetangga. Bahkan mereka punya strategi khusus dalam mencapai target tersebut.

Para Peserta D'Academy Asia asal Indonesia saat melakukan sesi pemotretam di Jakarta, (13/11/2015). (Liputan6.com/Gempur M Surya)

"Peserta negara lainnya itu bahkan datang dari jenis genre yang berbeda-beda lho. Tidak hanya dangdut. Mereka begitu sangat terkenal, begitu dikenal di negara asalnya. Dan mereka kita tarik untuk ikut ajang musik dangdut. Bagaimana nanti dangdut ini akan menjadi populer lagi di seluruh Asia dengan memulai di negara-negara satu rumpun," sambung Harsiwi Achmad selaku Managing Director Indosiar.

Hasiwi Achmad

Meski demikian, Hetty mengaku bangga dengan kondisi seperti itu. Dengan kata lain, Hetty menganggap bahwa untuk saat ini Indonesia menjadi kiblatnya musik dangdut dibandingkan negara-negara tetangga.

"Oh iya dong, itu pertanda baik berarti. Musik dangdut ternyata sangat digandrungi di Indonesia. Sampai ajang seperti ini ya Indonesia yang menyelenggarakan. Pokoknya jayalah industri musik dangdut Indonesia," pungkas Hetty. (Cho/fei)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini