Sukses

Haji Belajar Ngaji: Mengapa Sinetron ini Layak Tonton?

Haji Belajar Ngaji memadukan kisah preman dan pesantren.

Liputan6.com, Jakarta Sinetron terbaru SCTV, Haji Belajar Ngaji mulai membetot perhatian penonton. Sinetron yang baru mulai tayang Senin (22/2/2016) ini, dibintangi Ramzi, Hardy Fadhilah, dan Febby Rastanty. Di jajaran pemain pendukung ada nama Eza Gionino, Lionil Hendrik, Nadya Arina, Masayu Clara, dan Rendy Kjaernett.

Haji Belajar Ngaji memadukan kisah preman dan pesantren. Tokoh utamanya, Amar (diperankan Hardi Fadhilah) diceritakan adalah preman yang harus berpura-pura jadi ustaz di sebuah pondok pesantren. Di sini, Amar yang berniat menyamar malah jatuh cinta pada anak pemilik pondok, Nurma (Febby Rastanty).

Haji Belajar Ngaji

Hingga tanpa diduga, ternyata Nurma adalah adik dari Akbar (Ramzi), musuh berat Amar di dunia preman. Keduanya lalu sepakat saling menyimpan rahasia masing-masing selama berada di pesantren.

Haji Belajar Ngaji (HBN) sempat meraih rating posisi ke-17 di episode perdananya. Dan mendapat TVR/Share sebesar 1,9/8,6 %. Cukup rendah untuk permulaan. Namun di episode kedua, sinetron drama religi komedi ini dapat melesat ke posisi 6 dengan TVR/Share sebesar 2,6/10,3 %. Sebuah lonjakan yang cukup bagus. Meski pada Rabu (24/2/2016), ratingnya kembali turun ke peringkat 13 dengan TVR/Share 2,1/9,1 %.

Walau hasil ini memang masih belum stabil, HBN layak disebut sebagai salah satu sinetron SCTV paling potensial saat ini.  Apa yang membuat sinetron terbaru produksi ScreenPlay Productions ini menarik perhatian?

Selain kisahnya yang cukup berbeda dengan tema sinetron lain yang sedang tayang saat ini, HBN punya banyak amunisi penarik atensi pemirsa. Di antaranya, Hardy Fadhilah sebagai pemeran utama dikenal sering mengeksplorasi kemampuan aktingnya dengan beragam peran.

 

Ia pernah jadi pria kemayu di ABG Jadi Manten, beberapa waktu lalu. Lalu pernah juga jadi anak SMA bergaya hip hop di High School Love Story (HSLS). Jauh sebelumnya jika anda masih ingat, Hardy pernah berakting sebagai siswa cupu bernama Didi di Putih Abu-Abu (PAA, 2012). Di sini, ia kerap di-bully Kelvin (diperankan Eza Gionino), karena memacari Viola, adiknya Kelvin.

Jangan lupakan juga keberadaan Ramzi. Salah satu host Dangdut Academy ini kembali ke layar kaca setelah sekian lama. Wajah Ramzi memang tengah eksis pula lewat film London Love Story. Film itu kini merajai bioskop.

Di HBN, Ramzi memerankan tokoh Akbar dengan gelagat akting mumpuni seperti biasa ia perlihatkan di panggung D'Academy. Aksi konyol dan balasan-balasan dialognya dengan Hardy begitu 'kena'. Chemistry mereka mengingatkan penonton pada Rizky Nazar-Rizky Alatas di Pesantren & Rock n' Roll season 3 yang tayang di SCTV, tahun 2013.

Di HBN pula, pertama kalinya kita melihat Febby Rastanty lepas dari bayang-bayang girl band BLINK. Baru kali ini, tak hanya tanpa embel-embel BLINK di belakang namanya, Febby juga berakting sendiri tak didampingi 3 rekannya. Di HBN, Febby bertemu kembali dengan Hardy yang sempat satu sinetron, HSLS. Juga reuni dengan Eza setelah lewat 4 tahun di PAA.

Meski cuma kebagian peran pendukung, Eza tak kehilangan pesona. Nama Eza masih jadi satu peluru keberuntungan buat sinetron yang ia bintangi. Lepas dari beberapa kasus yang pernah membelitnya, toh penggemarnya selalu menanti kemunculan cowok ganteng ini di layar kaca.

Ramzi mengantisipasi para peserta untuk menghindari perilaku buruk selama mengikuti Dangdut Academy [foto: Herman Zakharia]

Selain dari faktor cerita dan pemain, HBN cukup menyita perhatian karena durasi tayangnya yang hanya 45 menit saja. Untungnya dengan durasi sempit ini, selama 4 hari HBN tayang tanpa jeda iklan. Itu sebabnya, penonton tetap betah menyaksikannya tanpa mengganti saluran tv.

Apakah Haji Belajar Ngaji akan memakai formula tayang tanpa jeda iklan hingga seterusnya? Belum pasti dan semua tergantung performa rating. Yang jelas, Haji Belajar Ngaji layak jadi satu pilihan tontonan yang sayang untuk dilewatkan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.