Sukses

LSF: Film Tanpa Sensor Bisa Menghancurkan Negara

Di era globalisasi, film dapat menjadi alat penetrasi kebudayaan dan rawan dengan pengaruh negatif yang tak sesuai ideologi Pancasila.

Liputan6.com, Jakarta Forum Sosialisasi Penyerapan Kearifan Budaya Lokal untuk Masyarakat Sensor Mandiri di kota Manado, akhirnya terlaksana. Dody Budiatman mewakili ketua Lembaga sensor Film (LSF), menyampaikan beberapa hal terkait pengaruh positif film di masyarakat. Menurutnya, film memiliki peran yang sangat penting di sekitar masyarakat.

"Film sebagai media komunikasi massa, merupakan sarana pencerdasan kehidupan bangsa, pengembangan potensi diri, pembinaan akhlak mulia, pemajuan kesejahteraan masyarakat, serta wahana promosi Indonesia di dunia internasional. Oleh karena itu perlu dikembangkan dan dilindungi," kata Dody Budiatman.

Meskipun begitu, Dody menyampaikan bahwa film yang di era globaliasasi dapat menjadi alat penetrasi kebudayaan. Hal ini rawan dengan pengaruh negatif yang tak sesuai dengan ideologi Pancasila dan jati diri bangsa.

"Sekarang ini, untuk menghancurkan suatu bangsa, tidak diperlukan lagi perang tradisional. Cukup dengan memasukkan budaya yang tidak sesuai dengan kearifan lokal, maka suatu bangsa bisa hancur," lanjutnya.

Maka dari itu, Dody menegaskan pihaknya melalui LSF Paradigma Baru (2015-sekarang), sangat berharap pada swasensor. Sehingga, penyensoran tidak dibebankan kepada LSF semata. Namun, menjadi tanggung jawab bersama seluruh pemangku kepentingan.

Pihak LSF juga akan membentuk badan sensor di setiap daerah. Melalui hal tersebut, diharapkan film karya anak-anak daerah bisa dinikmati secara aman oleh masyarakat sekitarnya tanpa perlu disensor oleh LSF Pusat.

Hasil sensornya pun disesuaikan dengan kearifan lokal masing-masing daerah. Dalam rangka mewujudkan Masyarakat Sensor Mandiri sebagai wujud kepribadian bangsa, Lembaga Sensor Film (LSF) mulai mengadakan Sosialisasi Penyerapan Kearifan Budaya Lokal di berbagai daerah.

Sosialisasi pertama di tahun ini, telah berlangsung pada Senin, 21 Maret 2016 di Manado, Sulawesi Utara. LSF turut mengundang Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, namun akhirnya diwakilkan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Utara, Happy T.R. Korah.

Sosialisasi Masyarakat Sensor Mandiri tahun ini, sekaligus menjadi agenda bagi LSF untuk memperkuat badan sensor di setiap daerah seluruh Tanah Air. Acara ini juga sekaligus menjadi bagian dari peringatan 100 Tahun Sensor Film Indonesia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini