Sukses

Video Olimpiade 2016 Katy Perry Dapat Kritikan Pedas

Lagu Rise milik Katy Perry yang menjadi tema Olimpiade 2016 mendapatkan kritikan pedas. Duh, kenapa?

Liputan6.com, Jakarta "Rise" milik Katy Perry terpilih menjadi salah satu lagu tema di Olimpiade 2016 yang berlangsung di Rio de Janeiro, 6 sampai 27 Agustus 2016. Dengan bangga, Katy Perry merilis videoklip "Rise".

Di video, Katy Perry terlihat berjuang saat menarik parasut besar yang ia bawa. Katy Perry dengan sekuat tenaga berusaha menerbangkannya meski mendapatkan halangan yang sangat besar.

Katy Perry memberi interpretasi literal tentang konsep: berjuang, menaklukkan rasa takut, dan bertahan di videonya. Berlatar beberapa lokasi ekstrem, video klip "Rise" ini menunjukkan usaha Katy Perry yang pantang menyerah.

Tak hanya bertahan, Rise mengajarkan untuk jangan menyerah dengan keadaan. Lagu itu juga menggambarkan tentang perjuangan yang dilakukan akan berbuah hasil manis.

Namun lagu itu mendapatkan kritikan pedas dari ayah Nick Jonas, Kevin Jonas Sr, yaang menyebutkan video "Rise" plagiat dari lagu Olivia Somerlyn yang rilis 2014 silam. Bahkan, Kevin Jonas mengunggah beberapa foto yang membandingkan video Katy Perry dan Olivia Somerlyn.

Di satu adegan, terlihat Katy dan Olivia sama-sama berada di dalam parasut. Lalu, Katy dan Olivia tengah duduk. Terakhir, keduanya menarik parasut.

Dianggap plagiat, videoklip Rise yang jadi lagu tema Olimpiade 2016 milik Katy Perry dapat kritikan pedas.

"Aku suka lagu baru Katy Perry. Tapi video Rise tampaknya mirip dengan milik Olivia Somerlyn," tulis Kevin Jonas."Rise" milik Katy Perry disebut-sebut terpilih karena menampilkan semangat membara yang cocok dengan suasana pertandingan olahraga bergengsi itu.

"Lagu ini telah aku pikirkan selama beberapa lama. Kini, aku siap menyajikan di depan kalian. Aku yakin, dengan semangat dan rasa persatuan, kita bisa bersinar (rise) menghadapi rasa takut. Aku harap lagu ini menjadi inspirasi untuk mengikat dan bangkit bersama," tulis Katy Perry mengenai lagunya.(Des)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.