Sukses

Polisi Minta Bantuan Amerika Serikat Selidiki Kasus Aa Gatot

‎Penyidik Polda Metro Jaya‎ berencana untuk meminta bantuan Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak Amerika Serikat (ATF).

Liputan6.com, Jakarta ‎Penyidik Polda Metro Jaya‎ berencana untuk meminta bantuan Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak Amerika Serikat (ATF), dalam mengungkap asal-usul pistol ilegal Gatot Brajamusti. Hal ini merupakan tindak lanjut dari penemuan dua senjata api ilegal berjenis Walther PPK 22 dan Glock 2 di saat penggeledahan rumah Gatot Brajamusti beberapa waktu lalu.

Seperti diketahui, pistol Glock 2 merupakan hasil produksi Austria, sedangkan Walther PPK 22 dibuat di Amerika Serikat.

Tersangka Gatot Brajamusti berada Resmob Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (5/9). kepolisian akan melakukan pemeriksaan terkait dengan penemuan dari 600-an butir peluru. Ada jenis kaliber 9 mili, 32 dan 22 mili. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

"Kami akan melanjutkan silsilah senjata api tersebut. Karena Glock itu produksi Austria, sementara Walther PPK produksi Amerika. Makanya kami perlu koordinasi dengan negara pembuat senjata api ini," ujar ‎Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Budi Hermanto‎ di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (19/9/2016).

Dari situ, polisi optimis bisa menemukan asal-usul senjata api milik Gatot Brajamusti secara lengkap. Pasalnya, setiap nomor register yang tercantum di senpi, bisa langsung dilacak meski tak terdaftar di Indonesia.

Gatot Brajamusti dalam DPO (YouTube)"Istilahnya pabrik keluarkan senjata ada nomor registernya. Kita akan tahu siapa pembeli di sana, didistribusikan di mana. Walaupun masuk Indonesia tidak terdaftar. Pasti bisa diketahui," ungkap AKBP Budi Hermanto.

Selain itu, polisi juga akan mencocokkan keterangan 10 saksi yang terlibat di film Azrax dengan Gatot Brajamusti. "Besok kami ke Mataram, untuk pemeriksaan lanjutan dan mencocokkan keterangan saksi," ia mengakhiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.