Sukses

Atambua 39 Derajat Celsius, Mengupas Budaya Timor

Atambua 39 Derajat Celsius menjadi film pertama sutradara muda Riri Riza yang membedah kekayaan kebudayaan lokal Timor, Nusa Tenggara Timur.

Liputan6.com, Jakarta: Atambua 39 Derajat Celsius menjadi film pertama sutradara muda Riri Riza yang membedah kekayaan kebudayaan lokal Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Ini film pertama saya yang mengeksplorasi bahasa dan kebudayaan lokal Timor, tapi bukan dalam konteks tradisi, tapi tentang persoalan hari ini," kata Riri di sela-sela pemutaran film Atambua 39 Derajat Celsius di Jakarta, Senin (5/11).

Menurut dia, di Indonesia film-film yang mengangkat tema permasalahan sosial masih kurang di produksi. "Saya rasa belum banyak juga film yang seperti ini. Saya mau meramaikan dunia film dengan film-film yang muatannya berbeda," ujarnya.

Film yang berdurasi 90 menit itu diperankan oleh masyarakat asli Timor, yang menurut Riri, karena pihaknya ingin membawa penonton ke dalam suasana yang lebih otentik secara geografis maupun antropologis.

Setelah berhasil menyelesaikan skenario film itu dalam tiga bulan, Riri dengan tim kecil yang hanya terdiri dari 13 kru dan lima orang penduduk lokal, melakukan syuting selama 15 hari pada Mei 2012.

Tanpa bintang ternama dan dikemas dalam bahasa daerah, produser Mira Lesmana menyadari film tersebut akan sulit mendatangkan investor.

Lantaran itulah, dia merancang porsi pendanaan berupa investasi tidak terlalu besar dari total biaya produksi sebesar Rp 1,2 miliar. Sekitar 70 persen dari total biaya produksi didapat dari pengumpulan dana.

Hubert Bals Fund (HBF), satu program pendanaan yang bernaung di bawah Internasional Film Festival Rotterdam di Belanda, tertarik pada profil film Atambua 39 Derajat Celsius, dan memilihnya sebagai salah satu penerima dana bantuan produksi film sebesar 20 ribu euro dalam kategori produksi digital.

Proses pascaproduksi, Atambua 39 Derajat Celsius juga mendapat kemudahan dengan dukungan sponsor dari dua perusahaan, yakni FourMix Audio Post dan ELTRA Studio.

Film yang selesai pada September 2012 itu rencananya akan ditayangkan secara eksklusif hanya di 20 layar bioskop di beberapa kota di Indonesia mulai 8 November 2012.(ANT/ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini