Sukses

Begini Awal Mula Eyang Subur Menjadi Guru Spritiual

Di Komisi Hak Asasi Manusia (HAM) Eyang Subur menceritakan ihwal pertama dirinya didatangi banyak orang untuk diminta wejangan.

Kehadiran Eyang Subur ke Komisi Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memang tidak disangka-sangka. Di sana, ia pun menceritakan ikhwal pertama kali rumahnya didatangi banyak tamu untuk meminta wejangan kepadanya.

Peristiwa berawal dari musibah kebakaran hebat yang menimpa wilayah tempat tinggal Eyang Subur di Kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat, pada 1991 silam. Kala itu, ada sekitar 3000 rumah dilalap si jago merah.

Eyang beserta keluarga pasrah dan memilih tetap tinggal meskipun kobaran api sudah hampir merembet ke rumahnya. Saat itu, banyak warga juga yang ikut berlindung di kediaman miliknya. "Dalam hati kecil saya berbicara. Saya yakin Allah, saya yakin nabinya, saya tungguin rumah saya, jangan tinggalin ini rumah," katanya kepada Nurcholis, Komisioner Komisi Hak Asasi dan Manusia, Menteng, Jakarta, Jumat (19/4/2013).

Beruntung, sampai api berhasil dipadamkan, rumah Eyang tak sedikitpun terbakar. Orang-orang yang di dalam rumah pun selamat semua. Sejak saat itu, rumah pria paruh baya ini dikeramatkan oleh warga sekitar.

"Baru deh rumah saya dikeramatkan sama orang-orang karena satu-satunya rumah saya yang nggak terbakar," tuturnya. Dan,  saat itu banyak orang mulai mengagungkan rumah termasuk pemiliknya dengan kerap kali meminta wejangan atau nasihat.(Yaz/Mer)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini