Sukses

Julia Perez, Dari Sekretaris Sampai Model Majalah Dewasa

Julia Perez awalnya hanyalah orang biasa dan kemudian menjadi seorang model panas.

Nama Yuli Rachmawati belum dikenal sebelumnya. Sampai akhirnya, sosok wanita ini muncul di dunia entertainmen dengan nama Julia Perez. Jupe, demikian dia biasa disapa, lahir di Jakarta 15 Juli 1980. Wanita yang awalnya dikenal sebagai bintang film dan penyanyi dangdut ini merupakan anak dari seorang ayah Angkasa Jaya dan ibunya Sri Wulansih.

Wanita berdarah Sunda dan Betawi ini awalnya tinggal di Belanda. Dia mengawali kariernya lewat latihan sebagai sekretaris di sebuah perusahaan swasta dan berkesempatan melanjutkan pendidikan di Belanda. Kemudian dirinya menikah dengan seorang pria bernama Damien Perez di Perancis pada tanggal 7 Oktober 2002.

Perkenalannya dengan Damien membuka kesempatan dirinya tampil sebagai model majalah FHM dan Maxim di Perancis. Dengan penampilannya dalam FHM dan Maxim, Jupe mendapat nominasi 100 perempuan terseksi versi majalah FHM dan Maxim.



"Wajah semacam ini laku keras di Eropa. Disana banyak iklan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan seks. Kita bisa meraup 100 juta dalam satu hari. Dan banyak artis-artis hot semacam itu hidupnya sangat mewah," kata Jupe.

Pada tahun 2002, Jupe mulai dikenal di Indonesia lewat sinetron 'Cinta Lokasi', Komedi Nakal, Penjaga Pantai, Lepas Malam, Maafkan Aku, Rahasia Ilahi, Hidayah, Doa, Mimpi Manis, dan Perempuan Teraniaya.

Jupe juga tidak merasa risih terhadap julukan yang disematkan padanya. Apalagi dalam beberapa aktingnya dirinya berperan sebagai perempuan penggoda.
 


"Tidak ada peran baik-baik yang mampir ke aku, dulu pernah dapat peran protagonis tapi itupun peran sekretaris yang juga image-nya gimana gitu," katanya.

Jupe juga telah bermain dalam beberapa film layar lebar, antara lain Susahnya Jadi Perawan, Beranak Dalam Kubur dan The Shaman. Pada film Beranak dalam Kubur, ia berperan sebagai setan. Selain di dunia film, Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PERCASI) mengangkat Julia menjadi ikonnya. Hal ini ditandai dengan diluncurkannya turnamen 'Julia Perez Rapid Chess Open Tournament' di gedung Piramyd BPG, Senayan, Jakarta, Indonesia pada tanggal 5 Oktober 2006.

Pada Agustus 2007, Julia Perez menjadi pembawa acara sepak bola pada pertandingan sepak bola antara Persija dan PSS Sleman di Stadion Lebak Bulus. Ia mengaku menjadi presenter untuk mengobati rasa kangennya dengan suaminya. Menurutnya, banyak pemain sepak bola Indonesia yang ganteng sehingga dapat mengobati rasa kangennya.



Maklum, saat kembali ke Indonesia, sang suami Demian memang tidak ikut serta dan dirinya hanya bisa memendam rasa kangennya kepada sang suami.

"Saya bekerja jadi presenter bola. Agak deg-degan juga. Ternyata, banyak yang ganteng seperti suami saya, jadi hitung-hitung mengobati kangen nih," ujar perempuan yang akrab menyebut dirinya Jupe ini.

Seakan kurang dalam eksistensinya, Jupe pun mulai terjun ke dunia musik dangdut. Bahkan Julia membekali diri dengan les vokal dan mempunyai goyang andalan yang diberi nama 'goyang blender'. Ia juga berhasil menjadi juara pertama kompetisi musik "Selebriti Mendadak Dangdut" yang diadakan di ANTV.



"Goyangan itu nggak sengaja gue kasih nama. Habis mau kasih nama apa, ya, habis sudah banyak sih. Akhirnya gue kasih nama goyang blender," urainya.

Di bulan April 2008 dirinya merilis album dangdut perdana yang berjudul Kamasutra. Uniknya dalam album perdananya itu, diselipkan kondom.

Meski Jupe menyatakan alasan penyertaan kondom dalam setiap albumnya tersebut adalah untuk mencegah penyebaran penyakit HIV/AIDS serta mempromosikan safesex dan Keluarga Berencana (KB), namun banyak pihak yang menilai tindakannya tersebut adalah bentuk tindakan asusila dan dukungan terhadap budaya seks bebas.



Bahkan Menteri Pemberdayaan Perempuan, Meutia Hatta saat itu menyatakan secara terang-terangan bahwa tindakan Jupe tersebut bisa diinterpretasikan sebagai dukungan terhadap seks bebas. Akibat dari penampilannya yang seksi serta album Kamasutra yang berbonus kondom, ia banyak dicekal di Indonesia, seperti di Nusa Tenggara Barat, Riau, Palembang, Balikpapan dan Bengkulu.(Adt)




* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini