Sukses

Judul Film Soekarno Salah Tulis?

Banyak hal yang dapat dikupas dari film Soekarno. Selain adegan-adegan menarik, ada juga yang janggal dari judul film tersebut.

Banyak hal yang dapat dikupas dari film Soekarno. Selain adegan-adegan menarik sepanjang 2 jam 17 menit, bila diperhatikan benar, ada yang janggal dalam judul film itu.

Di menit-menit awal, sang sutradara, Hanung Bramantyo, memperkenalkan film ini dengan ejaan lama, yakni Soekarno. Padahal, penulisan nama yang benar untuk tokoh proklamator itu ialah Sukarno. Apakah Hanung salah tulis?

Rupanya, Hanung sengaja memakai ejaan lama. Ini terlihat dari huruf 'OE' dalam film diberi penekanan warna merah, sementara huruf lainnya diberi warna putih. "Saya ingin menunjukkan bahwa sejak awal Bung Karno menulis namanya itu dengan hurus ‘U’ untuk nama Sukarno. Bukan Soekarno,” jelas Hanung dalam rilis yang dikirimkan rumah produksi MVP Pictures kepada Liputan6.com, Senin (16/12/2013).

Hanung ingin menunjukkan, selain seorang bapak bangsa, Bung Karno juga sosok yang visioner dalam pembendaharaan bahasa Indonesia. "Sebelum Ejaan OE disempurnakan, beliau sudah menyempurnakan terlebih dahulu," tandas Hanung.

Padahal, menurut literatur bahasa, di zaman kemerdekaan, masyarakat memakai ejaan lama yang disebut dengan 'Edjaan Soewandi'. Barulah pada 1974, atau sekian tahun setelah Bung Karno tak lagi berkuasa, ejaan diperbaiki menjadi Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). (Jul/Mer)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini