Sukses

3 Film Kisah Nyata Paling `Gagal` di 2013

Meski rata-rata film biopik memiliki penggemar sendiri, ada pula diantaranya yang kurang mendapat minat publik. Penasaran siapa saja?

Meski rata-rata film biopik memiliki penggemar sendiri, ada pula diantaranya yang kurang mendapat minat publik. Bisa jadi, entah karena para pemain dianggap kurang cocok, alur cerita yang terlalu serius pun dapat menjadi faktor utama.

Nah, apapun itu, berikut kami hadirkan 3 film biopik paling tak laku di sepanjang 2013:

The Fifth State



Bila anda mengira film 'Diana' milik Naomi Watts adalah film biopik yang paling terpuruk, maka anda salah besar. Diketahui, meraup hasil US$ 7 juta, film yang kena banyak kritikan tersebut ternyata masih tergolong aman dibanding 'The Fifth State' yang saat ini sudah terkena cap sebagai film paling tak laku di sepanjang 2013.

Padahal, selain mengangkat kisah nyata mengenai situs Wikileaks, film yang disutradarai oleh Bill Condon ini juga dibintangi oleh Benedict Cumberbatch yang baru saja meraih sukses lewat film 'Star Trek: Into Darkness' dan '12 Years a Slave' yang saat ini tengah dinominasikan sebagai film terbaik.

Namun demikian, dituturkan langsung oleh Benedict Cumberbacth dalam sebuah kesempatan, pria pemeran Naga Smaug di 'The Hobbit: Desolation of Smaug' itu mengaku tetap bangga dengan hasil yang diraih oleh film 'The Fifth State'.

Menurutnya, meski hanya mampu meraih US$ 6 juta dari total modal yang mencapai US$ 28 juta, film tersebut tetap unggul dalam kualitas. Terutama setelah dirinya mendapat pujian di mana-mana.

"Menurut saya, The Fifth State jauh lebih baik dibandingkan beberapa film yang berjaya di box office." ucap Cumberbacth. "Selain itu, lewat peran yang luar biasa ini, saya juga mendapat banyak pujian. Jadi, semisal suatu hari saya diminta untuk melakukannya lagi, saya pasti bersedia." lanjutnya.

Cerita The Fifth State

Sedikit menyimak isi ceritanya, film The Fifth State mengangkat kisah nyata mengenai sepak terjang Julian Assange beserta situs pembongkar rahasia WikiLeaks miliknya. Meski begitu, dijelaskan langsung oleh Bill Condon selaku sang sutradara, The Fifth Estate sama sekali tak bertujuan untuk memberikan penilaian kepada sang peretas dan pengaruhnya.

"Mungkin butuh beberapa dekade untuk memahami seluruh dampak WikiLeaks dan bagaimana dia melakukan revolusi penyebaran informasi. Film ini tidak akan menyoroti pandangan otoritas dan menghakimi," tutur Condon.

Diketahui, tak hanya terpuruk di Amerika Serikat, The Fifth State pun kembali mengalami kejadian yang sama saat bertandang ke beberapa negara lain, termasuk Inggris.

Hal ini kontan membuat perusahaan Walt Disney merasa kecewa. "Saya sudah mendengar hasilnya." ucap salah satu petinggi Disney, Dave Hollis. "Ini membuat saya merasa kecewa." lanjut Dave menambahkan.(Feb)

Jobs

Kata 'Tak Pantas' mungkin tepat untuk memasukan film 'Jobs' ke dalam daftar ini. Pasalnya, dibuat dengan budget sebesar US$ 12 juta, film ini mampu menghasilkan laba kotor senilai US$ 35,9 juta. Sayang, di luar hasil yang sebenarnya cukup lumayan tersebut, Jobs harus terpuruk setelah dihujani beberapa kritikan pedas dari para kritikus, termasuk sosok Steve Wozniak yang mengaku tidak puas dengan biopik tersebut.

Namun, seolah tak ingin termakan oleh celaan, Ashton pun balik menyindir Wozniak. Bahkan, untuk menguatkan pendapatnya, Ashton berani menebak jika Steve Wozniak telah dibayar oleh perusahaan lain.

"Saya sangat menghormati Steve Wozniak beserta karya-karyanya. Namun demikian, Wozniak sudah bekerjasama dengan perusahaan lain untuk membuat film biopik Steve Jobs yang baru." ungkap Ashton kepada media. "Jadi, apapun itu, kita harus ingat kalau ini adalah sebuah bisnis." lanjutnya.

Seperti dikabarkan sebelumnya, Film Jobs bercerita mengenai masa muda Steve Jobs (Ashton Kutcher) bersama sahabatnya Steve Wozniak (Josh Gad) dalam merintis karier di Amerika Serikat.

Tapi, bagi Wozniak, apa yang dilakukan oleh Ashton belumlah cukup untuk menggambarkan karakter Steve Jobs yang sesungguhnya. Apalagi, dari beberapa adegan yang disuguhkan, ada beberapa kejadian yang menurutnya jadi salah kaprah.

"Saya sudah melihat filmnya, dan saya pikir film ini cukup menghibur, sayangnya, hiburan yang diberikan belum cukup untuk membuat saya merekomendasikan film ini." ucap Wozniak kepada situs Gizmodo.

"Kalau menurut saya, selain ceritanya sedikit menyimpang, kesalahan paling banyak juga datang melalui akting Ashton sebagai Steve Jobs." pungkasnya.(Feb)

Diana

Film biopik Putri Diana dipastikan flop saat mencoba peruntungannya di box office dunia. Mengisahkan hubungan gelapnya dengan Dr. Hasnat Khan yang diperankan oleh Naveen Andrews, film ini pun hanya memperoleh hasil senilai US$ 7 juta saja.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Apalagi, saat memulai penayangannya di tanah kelahirannya, Inggris pada beberapa bulan lalu, film Diana juga harus terjerembab dalam kritikan pedas. Salah satunya adalah tentang penuturannya yang dianggap masih begitu kaku.

"Film ini terlalu santun, dan kurang manusiawi." ucap kritikus perihal potret Diana.

Parahnya lagi, hampir senada dengan film Jobs, mantan kekasih putri Diana, Hasnat Khan juga mengaku tidak menyukai film yang dibintangi oleh Naomi Watts tersebut. Pasalnya, menurut Hasnat, dasar cerita yang diangkat ke dalam film kebanyakan bersumber dari hipotesa dan gosip belaka, bukan fakta seperti yang selama ini banyak diyakini orang.

"Kalau Anda melihat film tersebut, Anda bisa tahu kalau semuanya hanya merupakan presumsi tentang bagaimana kita memperlakukan satu sama lain. Sayangnya, di kasus ini, mereka menangkapnya dengan cara yang salah." ucap Hasnat.

Selain itu, Hasnat juga membantah kabar yang menyebutkan ada persetujuan untuk memasukan karakternya ke dalam film 'Diana'. Baginya, apa yang terjadi di film itu adalah sesuatu yang di luar pengetahuannya.

"Aku tak pernah memberikan persutujuan apa-apa. Pasalnya, tak ada yang namanya hirarki dalam hubungan kami. Dia bukan putri, aku bukan dokter, dan kami hanya berteman. Berlaku seperti selayaknya teman pada umumnya." pungkas Hasnat.

'Diana' merupakan film biopik pertama yang dibuat oleh industri film Hollywood. Selain tayang di Amerika Serikat, film produksi 'Ecosse Films' tersebut juga dirilis di Inggris pada awal September 2013 lalu.(Feb)

Baca Juga: Simak! 10 Film Kisah Nyata Paling Menakjubkan Sepanjang 2013

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini