Sukses

Joey Alexander, Pianis Indonesia Go International Sesungguhnya

Yuk kenali lebih dekat Joey Alexander, pianis muda Indonesia yang raih dua nominasi Grammy Awards 2016.

Liputan6.com, Jakarta - Apakah ukuran musisi Tanah Air dapat dikatakan telah sah menyandang status "go international"?

Agnez Mo boleh saja berkolaborasi dengan beberapa musisi dunia. Ia juga boleh dikatakan "go international" yang sukses dengan hits Coke Bottle. Tetapi nama Agnez Mo sampai saat ini belum berhasil masuk nominasi Grammy Awards.

Musisi Indonesia yang berhasil "go international" justru seorang pianis yang masih berusia 12 tahun, Joey Alexander. Nama Joey Alexander di Tanah Air memang tak setenar Agnez Mo, tetapi kiprah Joey di kancah dunia bisa diacungkan jempol.

Joey Alexander yang kini memutuskan tinggal di New York mendadak menghebohkan Indonesia. Namanya berhasil masuk nominasi Grammy Awards ke-58. Joey tercatat meraih dua nominasi di ajang penghargaan musik bergengsi dunia tersebut.

Pianis belia asal Indonesia, Joey Alexander saat latihan bermain piano di Prancis, 10 Agustus 2015. Pianis jazz berusia 12 tahun itu menjadi musisi pertama asal Tanah Air yang masuk nominasi ajang Grammy Awards 2016.  (AFP PHOTO/PASCAL Pavani)

Nama Joey Alexander terpampang nyata di Best Instrumental Jazz Album untuk albumnya bertajuk My Favorite Things dan Best Improvised Jazz Solo untuk lagu "Giant Steps" yang terdapat di albumnya tersebut. Padahal Joey tergolong masih cilik dan baru mengeluarkan album perdananya itu pada 12 Mei 2015.

Tak main-main, album My Favorite Things milik Joey Alexander diproduseri oleh Jason Olaine, sebagai produser terbaik Grammy Awards di mana Joey sekarang masuk sebagai nominee. Joey sungguh tepat meminta Jason Olaine yang sudah asam garam soal urusan musik jazz. Di albumnya itu, bocah berbakat tersebut juga berkolaborasi dengan pemain muda asal New York, yakni Russell Hall (bass), Sammy Miller (drums), dan Alphonso Horne (terompet).

Prestasi pianis cilik Joey Alexander di dunia musik jazz membuat kagum Barry Likumahuwa.

Ditelusuri dari situs resmi Joey Alexander Music, ia mulai bermain piano sejak usianya masih 6 tahun. Kedua orangtuanya, Denny dan Fara Sila diketahui penggemar berat musik jazz. Ayahnya kerap memperdengarkan hingga membelikan Joey album-album klasik. Dari situlah Joey, belajar bermain piano milik ayahnya yang ada di rumahnya.

Ia mendapat pengaruh musik dari Duke Ellington, Bill Evans, Thelonious Monk, dan John Coltrane. Musisi tersebut punya nama besar di dunia musik jazz dimana Duke Ellinton, Bill Evnas, Thelonious Monk, serta John Coltrane yang memang dikenal sebagai pianis dan musisi Jazz ternama di Amerika. Dengan bakat musiknya yang tinggi, Joey semakin mahir bermain piano.

Pemilik nama lengkap Joey Alexander Sila tersebut mulai tampil sebagai solo pianis di usia 8 tahun. Kala itu, Joye diminta untuk tampil mengisi acara UNESCO yang dihadiri ikon jazz Herbie Hancock saat datang ke Indonesia.

Joey Alexander bersama Herbie Hancock. (foto: instagram.com/joeyalexandermusic)

Joey semakin membuktikan dirinya sejak mulai tampil di berbagai festival jazz di Jakarta hingga ke Copenhagen, Denmark. Bahkan di usianya yang masih kecil, Joey berhasil memenangkan internasional improvisasi kontes di Odessa, Ukraine yang diikuti 17 negara di dunia.

Jika ditelusuri lebih dalam, catatan prestasi Joey Alexander sudah sekelas dunia. Ia bukan sekadar anak kecil biasa. Joey diketahui juga pernah tampil di hadapan Presiden ke-42 Amerika, Bill Clinton. Berbagai festival internasional sudah diikuti Joey hingga membuat namanya perlahan dikenal setidaknya di kalangan musisi hingga pecinta jazz dunia.

Joey Alexander Sila | via: flickr.org

Nama Joey Alexander kini bisa kita lihat di kategori Grammy Awards sama seperti melihat nama Taylor Swift dan Ed Sheeran.

Meski baru masuk sebagai nominasi, Joey Alexander setidaknya membuat Indonesia bangga. Ia tak gembar-gembor go internasional, namun membuktikan kepiawaiannya bermain piano kepada dunia. Jika diperhatikan, dalam sejarah Grammy Awards, Joey Alexander tercatat sebagai nominee termuda yang pernah ada di kategori jazz Grammy Awards.

Pianis belia asal Indonesia, Joey Alexander usai latihan piano di Prancis, 10 Agustus 2015. Joey dilahirkan di Bali, 25 Juni 2003, dan sejak tahun lalu menetap di New York untuk mengembangkan bakat dan karirnya di dunia musik.  (AFP PHOTO/PASCAL Pavani)

Bocah kelahiran Bali, 25 Juni 2003 ini tak menyangka bisa masuk dua nominasi Grammy Awards kategori Jazz. Joey Alexander pun menuliskan kebahagiannya melalui akun Twitter pribadinya, Selasa (8/12/2015) sebagai berikut:

"Two Grammy nominations…WOW…such a blessing. I thank God for giving me this wonderful gift of jazz piano and swing. And thanks to my fans!--Dua nominasi Grammy....WOW..sangat bersyukur. Aku berterima kasih kepada Tuhan yang telah memberikanku hadiah indah dari piano jazz dan swing. Dan terima kasih untuk penggemarku!" tulis Joey Alexander.

Kekalahan atau kemenangan Joey Alexander di Grammy Awards ke-58 yang akan diselenggarakan 15 Februari 2016 di Stapless Center, Los Angeles bukanlah persoalan penting. Setidaknya, Joey memberi bukti arti go internasional sesungguhnya kepada Indonesia. Sukses terus Joey......!* (Fir/Ade)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini