Sukses

Sebelum Terkenal, Ephy SUCA Pernah Jadi Satpam

Tekad Ephy SUCA tampil sebagai komika bukan semata-mata untuk melucu tetapi ingin menyampaikan aspirasi masyarakat Indonesia Timur.

Liputan6.com, Jakarta - Perjalanan karier komika Ephy SUCA tidaklah mudah. Namun tekadnya untuk bisa seperti Arie Kriting, dan Abdur yang berasal dari Indonesia Timur membuatnya tak putus asa.

Namun siapa sangka kalau sebelumnya, Ephy tak pernah berpikir menjadi komika. Saat pertama kali hijrah ke Jakarta, keinginan ia hanya satu, yaitu mendapat pekerjaan. 

Ephy, finalis SUCA 2015. (dok. Twitter Indosiar)

"Awalnya saya numpang sama teman di daerah Bangka. Dari sana pindah ke Simprug, dapat dua bulan. Setelah itu dapat pekerjaan jadi security di Kelapa Gading. Di situlah saya belajar stand up comedy," terang Ephy, dihubungi Liputan6.com melalui telepon, Sabtu (9/4/2016).

 

Kemudian, Ephy pun bergabung dengan komunitas Stand Up Comedy di kawasan Jakarta Utara. Dan ia pun menjajal kemampuannya itu dalam acara Stand Up Comedy Academy (SUCA) Indosiar.

Ia tak bermimpi bisa menjadi runner up. Pria asal Kupang, Nusa Tenggara Timur ini mengakui kehebatan Cemen, pria Cikarang, Bekasi, Jawa Barat yang meraih peringkat pertama. 

Foto acara SUCA (Yunan Laziale/bintang.com)

Ephy punya misi tersendiri tampil sebagai komika. Ia ingin menyuarakan hal-hal yang ada di Indonesia Timur. "Bukan karena ingin melucu. Motivasi saya ikut Stand Up lebih ingin menyampaikan suara-suara dari Timur, yang harus didengar banyak orang. Mau lucu atau enggak, yang penting materi kita bawakan," tambahnya.

Ephy SUCA menjelaskan bahwa Indonesia bagian Timur belum memiliki infrastruktur yang bagus seperti kota besar lainnya. Dan ia ingin keindahan alam Timur tidak kotor dengan pembangunan untuk kepentingan tertentu.

"Enggak usah soal pembangunan perumahan, karena lebih suka seperti sekarang ini, tidak padat. Tapi lebih ke infrastruktur seperti listrik. Hotel sudah ada di sana, tapi pembangunannya bikin kotor pantai," tandas Ephy.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.