Sukses

Kunjungi Rumah Risty Tagor, KPAI Tak Temukan Pelanggaran

Menurut KPAI, Anak pertama Risty Tagor, Arsen Raffa Balweel, trauma dengan Stuart Collin

Liputan6.com, Jakarta Menanggapi laporan yang dilayangkan Stuart Collin terhadap Risty Tagor, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mulai bereaksi. Ketua KPAI, Asrorun Niam datang ke kediaman Risty Tagor di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, Selasa (12/4/2016).

"Sore ini kunjungan terkait laporan Stu mengenai kesulitan bertemu anaknya. Kami datang untuk melihat kondisi anak secara fisik dan lingkungan," ujar Asrorun Niam.

Stuart Collins dan Risty Tagor [foto: Faisal R. Syam/Liputan6.com]

Dalam kunjungannya kali ini, KPAI mengaku tak menemukan adanya pelanggaran dalam pola pengasuhan yang diterapkan Risty Tagor. Sedikitnya, ada tiga poin kesimpulan sementara yang didapat KPAI.

"KPAI menemukan beberapa hal. Pertama secara fisik cukup baik hingga kini 3 bulan sudah 6 kg, asupan gizi cukup baik, dan ASI esklusif. Kabarnya ditinggal syuting ternyata tidak, kalau ditinggal itu pun wajar. Ini hal yang baik, ASI esklusif itu hak mendasar dan diatur Undang-Undang," ungkap Asrorun Niam.

Kemudian, KPAI melihat adanya rasa trauma psikologis terhadap anak sulung Risty, Arsen Raffa Balweel terhadap Stu. Di samping itu, pertanggungjawaban ayah terhadap anak juga menjadi hal yang digarisbawahi oleh pihak KPAI.

Risty Tagor saat merayakan ulang tahun anak pertamanya, Arsen Raffa Balweel. Di acara tersebut juga hadir mantan suami Risty, Rifky Balweel (mengenakan topi). [Foto: Herman Zakharia/Liputan6.com]

"A (Arsen) dalam kondisi trauma saat disebut bapak tirinya. Pemulihan relatif lama untuk normalisasi. Akses bertemu harus diperhatikan pada aspek ini. Dan terakhir, istilah bapak dalam hal ini belum cukup optimal terkait nafkah. Hak yang melekat di orangtua terkait tanggung jawab," jelas Asrorun.

Dalam waktu dekat, rencananya KPAI akan melakukan mediasi terhadap Risty dan Stuart Collin. "Dalam waktu dekat lah akan kami assessment dan klarifikasi," ia menandaskan.(Ras/Fei)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.