Sukses

The Rain, Optimisme Para Pelantun Patah Hati

Mentertawakan Kesedihan! Begitulah kiranya revolusi yang terjadi pada tubuh The Rain, band Yogyakarta yang sudah berkarya sejak 2001 silam.

Mentertawakan Kesedihan! Begitulah kiranya revolusi yang terjadi pada tubuh The Rain saat ini. Memplokamirkan nama mereka sejak 31 Desember 2001 silam lewat posisi Indra [vokal], Ipul [bass], Iwan [gitar] dan Aang [drum] sebagai punggawa tetap, band asal Yogyakarta ini mekar di album 'Hujan Kali Ini' dengan senandung-senandung sederhana yang mampu menyayat hati.

Alhasil, tak perlu menunggu lama, karya-karya paten seperti 'Dengar Bisikku', dan 'Jangan Pergi' pun langsung menjadi lagu kebangsaan remaja Tanah Air kala itu.

Tak puas di situ saja, kembali melanjutkan perjalanan melalui dua album berikutnya yang bertajuk 'Senandung Kala Hujan', dan 'Serenade', keempat pria ini semakin merasa mantap dalam berkarir di dunia musik.

Namun demikian, sepanjang apapun perjalanan yang telah mereka lalui, tak ada satupun niat dari mereka untuk berpaling dari masa lalu. "12 tahun itu seperti mengulang sesuatu yang sama tapi selalu berakhir menyenangkan. Mengingat saat pertama kali kita punya mimpi dan ternyata mampu bertahan dengan orang yang sama." ucap Indra diamini tiga rekan lainnya.

Selain itu, meski tetap konsisten di genre `patah hati`, para personel The Rain pun kini lebih mengarahkan para pendengarnya untuk lebih optimis dalam menjalani hidup. "Bermain di kata terluka itu pasti, tapi mungkin sekarang kita lebih banyak memberi ruang pada semangat-semangat positif." lanjut mereka.

Hal ini dilakukannya dalam dua album terakhir mereka yang bertajuk 'Perjalanan Tak Tergantikan' dan 'Jingga Senja dan Deru Hujan' yang rilis di tahun 2012. Alhasil, bila meringkas perjalanan karir The Rain, terdapat lima album studio yang kesemuanya mampu memberi kesan tersendiri di panggung hiburan Indonesia.

Kembali berkarya di pertengahan 2013, anak-anak The Rain berhasil menyuguhkan satu lagu positif yang diberi judul 'Terlatih Patah Hati'. Tak tanggung-tanggung, demi menghadirkan sesuatu yang jauh lebih fresh, mereka pun nekat menggandeng salah satu band punk yang populer di saat ini, Endank Soekamti.

Padahal, jika melihat musikalitas masing-masing, kedua band ini memiliki genre yang berbeda.

"Kami sengaja memilih band yang genrenya berbeda dengan kami. Selain memberi warna yang baru pada musik kami, kolaborasi ini juga membuktikan jika dua genre yang jauh berbeda bisa berkarya bersama, bukan hujat-menghujat yang seperti orang lain kira." pungkas The Rain [baca: The Rain Bikin Endank Soekamti Patah Hati].

Nah, tertarik dengan single terbaru mereka? Simak videonya di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.