Sukses

Taylor Swift dan `Geng Cantiknya` Dicibir Penganut Fasis

Taylor Swif dan geng cantiknya, rekan-rekan sesama seleb Hollywood, dicibir sebagai penganut fasis hingga Barbie-nya Nazi.

Liputan6.com, Jakarta Taylor Swift, penyanyi musik pop yang kini tak terkalahkan karena berhasil membawa pulang penghargaan bergengsi, termasuk Top Billboard 200 Album untuk album 1989. Taylor Swift juga dikenal sebagai penyanyi seleb yang berkawan baik dengan sederet artis ternama Hollywood lainnya, Lena Dunham, Gigi Hadid, Selena Gomez, Lily Aldridge, dan Cara Delevingne.

 Baca Juga

Bahkan, Taylor Swift dengan bangga memamerkan persahabatannya dengan mengajak mereka dalam video Bad Blood hingga naik ke atas panggung penghargaan musik Billboad, beberapa waktu lalu. Namun Taylor Swift dan geng cantiknya itu justru menuai kecaman dan kritik oleh beberapa orang yang menilai pelantun Red itu penganut fasis, gerakan radikal ideologi nasionalis otoriter politik. Fasis berusaha untuk mengatur bangsa yang berusaha mobilisasi massa suatu bangsa dan terciptanya "manusia baru" .

 Taylor Swif dan geng cantiknya, rekan-rekan sesama seleb Hollywood, dicibir sebagai penganut fasis hingga Barbie-nya Nazi.

Dalam sebuah esai yang ditulis di The Hollywood Reporter, Camila Pagila, kritikus budaya dan pegiat feminisme menyebut Taylor Swift sebagai Barbie-nya Nazi, diwartakan ContactMusic, Sabtu (12/12/2015). Alasannya, Taylor Swift membuat memberikan publik sebuah standar kecantikan yang `mengerikan`, melihat penampilan dari luarnya.

Taylor Swift seolah lupa diri, terus membanggakan teman-teman yang masuk dalam geng cantiknya itu. Bahkan, Taylor Swift dianggap sama dengan kaum bully yang banyak diceritakan di berbagai film remaja, dengan geng cantik yang seolah menekan wanita yang dianggap lebih rendah atau tidak cantik.

 Taylor Swift

Pagila juga menyindir pemberitaan media yang sangat besar terhadap Taylor Swift akan meberikan dampak negatif untuk publik. Keberadaan Tyalor Swift dan geng cantiknya dikhawatirkan membentuk kelompok bully yang jauh lebih besar di kalangan masyarakat. Kelakuan Taylor Swift harus dihentikan.(Des/fei)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini